Bisnis.com, JAKARTA — Museum Basoeki Abdullah diperkirakan mengalami peningkatan jumlah pengunjung semenjak Moda Raya Terpadu atau MRT beroperasi pada 2019.
Museum Basoeki Abdullah yang terletak di Cilandak, Jakarta Selatan, ini memang dilalui oleh jalur MRT yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Kepala Museum Basoeki Abdullah, Maeva Salma, di Jakarta pada Selasa (5/11/2019), mengatakan bahwa peningkatan jumlah pengunjung itu karena nama Museum Basoeki Abdullah tertera di Stasiun MRT Fatmawati.
"Oleh karena itu, publik jadi aware dengan keberadaan museum ini. Soalnya, keberadaan museum ini, kan, masuk ke dalam perumahan dan tidak berada di pinggir jalan," ujarnya.
Salma menyampaikan bahwa pada 2018, museum bekas rumah pribadi Basoeki Abdullah ini mencatatkan peningkatan pengunjung sebesar 60 persen dibandingkan 2017. Jumlah itu diprediksi meningkat pada 2019 karena kemudahan akses publik.
Meski tidak diutarakan secara rinci, jumlah pengunjung di museum ini telah mencapai ratusan. Ditambah, pengelola museum juga semakin intensif menjalin kerja sama dengan masyarakat, seniman, hingga institusi pendidikan untuk menggelar sejumlah acara kesenian.
"Hal ini juga dipengaruhi oleh adanya Undang-undang Pemajuan Kebudayaan No 5/2017 yang menginginkan pihak museum di seluruh Indonesia lebih terbuka kepada seluruh lapisan masyarakat," tutur Salma.
Saat ini Museum Basoeki Abdullah berkerja sama dengan Komunitas Coffee Painter menggelar pameran bertajuk Coffee in Hero yang berlangsung pada 5-12 November 2019. Sebanyak 32 seniman menampilkan 40 karya lukis berbahan kopi di atas kanvas dengan objek pahlawan-pahlawan Indonesia.