Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap Beroperasi, Ini Strategi LRT Jakarta Kejar 7.000 Penumpang per Hari

PT LRT Jakarta siap menggelar operasi komersial perdana kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta pada 1 Desember 2019.
Direksi PT LRT Jakarta bersama perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) pada Kamis (21/11/2019) menggelar persiapan operasi komersial perdana Kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta pada 1 Desember 2019/Bisnis-Aziz Rahardyan
Direksi PT LRT Jakarta bersama perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) pada Kamis (21/11/2019) menggelar persiapan operasi komersial perdana Kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta pada 1 Desember 2019/Bisnis-Aziz Rahardyan

Bisnis.com, JAKARTA — PT LRT Jakarta siap menggelar operasi komersial perdana kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta pada 1 Desember 2019. Pemanfaatan area bisnis stasiun dan integrasi dengan Transjakarta jadi kunci optimalisasi jumlah penumpang.

Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko berharap dunia usaha mau memanfaatkan enam stasiun LRT eksisting ikut sebagai pendukung kegiatan bisnis mereka.

Dengan memanfaatkan enam stasiun LRT yang diproyeksikan menjadi pengubung pusat bisnis dan kegiatan Ibu Kota sebagai area berkegiatan, Wijanarko optimistis ridership LRT Jakarta sebanyak 7.000 penumpang per hari tercapai.

"Saya harap stakeholder bisa mengisi ruang-ruang kosong di dalam sini [stasiun] agar menjadi suatu destinasi komersil yang nantinya sanggup men-support kawasan," terangnya dalam acara peluncuran operasi komersial LRT Jakarta di Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, Kamis (21/11/2019).

Terlebih lagi, selama uji coba publik sejak Juni 2019 hingga November 2019, LRT Jakarta mencatat bahwa penumpang LRT Jakarta telah mencapai lebih dari 1 juta dengan rekor pelanggan per hari terbanyak mencapai 6.528 penumpang.

Oleh sebab itu, dengan strategi ini, Wijanarko meyakinkan bahwa pihaknya sanggup memenuhi ekspektasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menargetkan LRT Jakarta mampu meraih 14.000 penumpang per hari.

LRT Jakarta Fase 1 ini menghubungkan Stasiun Velodrome, Stasiun Equestrian, Stasiun Pulomas, Stasiun Kelapa Gading Boulevard Selatan, Stasiun Mal Kelapa Gading (Boulevard Utara) dan Stasiun Pegangsaan Dua.

Direktur Keuangan dan Pengembangan Bisnis PT LRT Jakarta Rudy Hartono menjelaskan lebih lanjut bahwa strategi ini merupakan cara pihaknya mengoptimalkan kawasan di sekitar stasiun-stasiun LRT, yang memang kental dengan nuansa pemenuhan kebutuhan dan gaya hidup.

"Enam stasiun kita, setiap stasiun kita buat bukan hanya convenient untuk penumpang kereta api, tapi kita kembangkan juga sebagai areal food abd beverage misalnya. Karena dengan jarak yang masih sepanjang sekarang, kita paham harus ada ciri khas atau keunikan tersendiri dari stasiun LRT," jelasnya kepada Bisnis dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, walaupun LRT Jakarta baru memiliki jalur lintasan sepanjang 5,8 km, LRT Jakarta mendapat berkah kawasan di sekitar stasiun yang ramai baik hari kerja maupun akhir pekan.

Oleh sebab itu, Rudy meyakinkan bahwa inilah modal utama pihaknya mengoptimalkan seluruh spot dan ruang usaha retail di setiap stasiun untuk meraup pendapatan nontiket. Namun demikian, LRT Jakarta belum berkenan mengungkap target nilai pendapatan lewat pemanfaatan stasiun ini.

"Untuk memanfaatkan space-space ini, kita sudah invite pelaku retail, sudah ada kurang-lebih 35 grup usaha yang berminat berinvestasi. Sedangkan dari perbankan kita sudah ajukan kerja sama untuk mengisi spot-spot sebagai tempat menambah pelayan pelanggan juga," tambahnya.

Sekadar informasi, dalam rangka pengisian ruang retail di stasiun ini, LRT Jakarta tengah membuka pendaftaran calon mitra ritel PT LRT Jakarta hingga Jumat, 22 November 2019 pukul 16:30 WIB. Tahapan selanjutnya PT LRT Jakarta akan melakukan melalui proses lelang ritel atau seleksi untuk para calon mitra ritel yang telah mendaftar.

Sinergi LRT-Trsnsjakarta

Direktur Operasi dan Perawatan PT LRT Jakarta G. Indarto Wibisono menekankan bahwa keberlangsungan hidup LRT Jakarta tak lepas dari dukungan transportasi umum lain yang menjadi pengumpan di sepanjang stasiun LRT Jakarta.

Salah satunya, dukungan dari Transjakarta yang telah terintegrasi baik secara fisik, rute, maupun pembayaran. Nantinya, pelanggan LRT Jakarta yang membayar tiket sebesar Rp5.000, bisa langsung menaiki angkutan Transjakarta dengan tarif normal Rp.3500 atau lebih murah dengan tarif kombo.

Turut hadir Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono yang menjelaskan bahwa demi mendukung operasi perdana LRT Jakarta, Transjakarta telah mempersiapkan angkutan penghubung.

"Rute-rute feeder sudah kita siapkan, ada 10F dari Pengangsaan Dua. Mikrotrans juga kita hubungkan ke tiap stasiun, jadi setelah naik LRT yang keren, angkot Mikrotrans juga tidak mau kalah, InsyaAllah tahun depan juga sudah pakai AC," ujarnya.

Sementara itu, angkutan Transjakarta reguler lain yang akan terhubung dengan Stasiun LRT Pegangsaan Dua yakni Jak60. Kemudian Jak24, Jak60, Jak59, dan Jak61 yang akan terhubung dengan Stasiun LRT Boulevard Utara.

Stasiun LRT Boulevard Selatan terintegrasi dengan Jak59, sedangkan Stasiun LRT Pulomas akan terintegrasi dengan BRT koridor 2, 2A, 2B, 2E, dan M2, serta Mikrotrans Jak24, Jak33 dan Jak59.

Terakhir, Stasiun LRT Equestrian akan terintegrasi dengan Jak33, sedangkan Stasiun LRT Velodrome akan terintegrasi dengan BRT koridor 4, 7, 11A, M4, dan M11, serta Mikrotrans Jak17, Jak26, Jak34, dan Jak59.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper