Bisnis.com, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya kompak menyebutkan untuk sementara ledakan di kawasan Monas disebabkan granat asap. Masih ditelusuri keterangan bagaimana granat asap tersebut bisa meledak di saat sejumlah aparat TNI AD sedang berolahraga. Warga diminta tidak menyebarluaskan foto kondisi korban.
Kapolda Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono meminta masyarakat tenang dan perkara ledakan ini tidak dibesar-besarkan.
Sebelumnya Kapolda Gatot Eddy Pramono menyebutkan bahwa ledakan terjadi di sisi utara Monas. Begitu terjadi ledakan, ujar Gatot, pasukan pengamanan, Kapolres, Dandim, jihandak, langsung melakukan olah tempat kejadian peristiwa. Tim Inafis juga diturunkan ke lapangan.
Ledakan yang sementara diduga akibat granat asap menyebabkan dua anggota TNI dirawat di RSPAD.
Salah satu korban mengalami luka di tangan kanan dan kiri, sementara satu korban lainnya mengalami luka di bagian paha
"Diduga Granat asap yang meledak, barang dari mana sedang kita dalami, anggota masih dalam pengobatan, anggota lain amasih cari informasi di lapangan," ujar Gatot dalam keterangan kepada wartawan seperti dilaporkan langsung Metro TV.
Sementara Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono menjelaskan bahwa korban yang mengalami luka di tangan kiri bernama Serka Fajar. "Luka di tangan kiri agak parah karena memegang granat asap pakai tangan kiri," ujar Eko.
Satu korban lainnya Praka Gunawan mengalami luka yang lebih ringan. Korban juga bisa duduk dan sempat meminta tolong kepada anggota lain yang berada di lokasi.
"Sementara dugaan [ledakan] akibat granat asap, dari mana granat itu berasala masih dicari informasinya," ujar Eko sembari menegaskan apa yang terjadi bukan sesuatu yang luar biasa.
Di sisi lain, Eko mengimbau kepada masyarakat agar foto soal kondisi korban tidak disebarluaskan.