Bisnis.com, JAKARTA - Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta terus melakukan penyisiran anggaran pasca ditandatanganinya nota kesepahaman kebijakan umum anggaran plafon anggaran sementara (KUA dan PPAS) antara eksekutif dengan legislatif pekan lalu.
Dalam penyisiran, Anggota Komisi E dari Fraksi PDI P Ima Mahdiah menemukan anggaran yang tak jelas di Dinas Pendidikan DKI.
Salah satunya pembangunan Laboratorium Fisika dan Kimia untuk pembangunan unit baru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata 74.
“Padahal untuk SMK Pariwisata, tidak diperlukan sama sekali laboratorium Kimia dan Fisika”, katanya, Jumat (6/12/2019).
Dia menuturkan anggaran pembuatan sekolah baru khusus untuk SMK Pariwisata 74 jumlah anggarannya mencapai Rp1,06 miliar dan jauh lebih tinggi dari pembangunan sekolah lainnya.
Ima menangkap kesan bahwa anggaran yang dibuat bersifat copy-paste atau tidak berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan masing-masing kegiatan.
Baca Juga
“Fraksi PDI Perjuangan sepakat untuk memperluas jumlah pembangunan unit sekolah baru, tetapi dengan anggaran yang masuk akal dan tidak copy-paste,” lanjut Ima.
Selain itu, Ima mengatakan masih banyak permasalahan-permasalahan, diantaranya masalah rehabilitasi sekolah.
Pasalnya, masih ditemukan banyak anggaran renovasi sekolah nilainya sama dengan anggaran rehab ulang gedung sekolah.
"Jelas ini harus dikaji ulang agar anggaran Dinas Pendidikan bisa menjadi jauh lebih berkualitas," ucapnya.
Ima mengaku jawaban Dinas Pendidikan kurang masuk aka. Pembuatan laboratorium untuk sains terapan. Setelah dilakukan penajaman kembali, katanya, DPRD DKI menemukan anggaran untuk sains terapan juga di program lainnya.