Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Regional DKI Jakarta Tahun 2020, Pelaku Usaha Optimistis Membaik

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi regional Ibu Kota masih bisa bertengger di atas target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,1 persen.
Monas, ikon kota Jakarta/Antara
Monas, ikon kota Jakarta/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi regional Ibu Kota masih bisa bertengger di atas target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,1 persen.

"Perekonomian DKI Jakarta masih bisa tumbuh di atas perekonomian nasional meski tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Secara makro ekonomi memang tumbuh positif meski belum mencapai ekspektasi. Sektor konsumsi masih menjadi mesin pertumbuhan ekonomi termasuk di DKI Jakarta," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (26/12/2019).

Menurut Dewi, ketegangan hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China yang belum usai, kenaikan harga minyak yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan, serta ketegangan geopolitik di beberapa wilayah Internasional diperkirakan akan turut memengaruhi pergerakan ekonomi pada tahun depan.

Oleh sebab itu, Dewi menyarankan agar pemerintah pusat dan daerah terus menekan defisit neraca perdagangan, dengan menggalakkan pemakaian cinta produk Indonesia, terutama untuk produk konsumtif agar kinerja impor mampu terkoreksi.

"Banyak produk kita yang tidak kalah dengan produk branded luar negeri. Pemerintah harus memfasilitasi juga agar mempromosikan produk unggulan yang ada di seluruh daerah di Tanah Air untuk di perdagangkan di dalam negeri," tambahnya.

Dewi menyarankan pemerintah pusat maupun Pemprov DKI Jakarta memiliki program untuk memberi kurasi, agar produk-produk konsumsi domestik yang unggul mampu naik kelas.

Maka, Dewi nemilai salah satu langkah yang harus menjadi perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yakni semakin mudahnya akses permodalan dan perbankan bagi pengusaha-pengusaha mikro.

"Contoh saat ini banyak fintech yg menjadi favorite para debitur. Ini bukti bahwa peminat tidak selalu memperhitungkan bunga atau jasa. Padahal di bank, bunga sudah diturunkan contoh bunga KUR saja saat ini hanya 6%, tapi kalau mengaksesnya terlalu rumit, maka masyarakat pun khususnya pengusaha mikro tidak bisa menikmatinya," tutup Dewi.

Kinerja Ekspor Jadi Tumpuan

Kepala Divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan Regional Bank Indonesia DKI Jakarta Diana Permatasari memproyeksi bahwa kinerja ekspor Ibu Kota masih akan menjadi penopang Kontribusi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta Komponen Penggunaan.

Kinerja ekspor ini berasal dari industri otomotif dan Formula E diproyeksi akan mendongkrak kinerja ekspor DKI Jakarta tumbuh 9,8% hingga 10,2% di awal tahun, disusul Konsumsi Pemerintah yang diperkirakan tumbuh 6,5% hingga 6,9%.

Sementara itu, Konsumsi rumah tangga diproyeksi tumbuh 5,6% hingga 6,0%, Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh 1,8% sampai 2,2%, Impor 2,2% sampai 2,6%, sementara Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga justru terkontaksi -5,6% hingga -5,2%.

"Ekspor membaik, seiring peningkatan aktivitas perdagangan antardaerah dan ekspor komoditas utama ke luar negeri. Terutama ekspor otomotif dan emas yang merupakan ekspor utama Jakarta," ujar Diana kepada Bisnis.

BI DKI Jakarta mencatat peningkatan ekspor mobil ke luar negeri menjadi pendorong utama peningkatan.

Pada triwulan III 2019, ekspor mobil sepanjang 2019 tercatat mencapai 175.012 unit, naik signifikan dibandingkan dengan jumlah ekspor mobil pada triwulan sebelumnya yang hanya 88.005 unit.

Sementara itu, walaupun kunjungan wisatawan mancanegara sebagai bagian dari ekspor jasa DKI Jakarta tumbuh negatif, BI DKI Jakarta masih optimistis akan membaik, sebab adanya potensi kunjungan wisman pada akhir tahun.

"Penurunan signifikan ini terjadi karena pada periode yang sama tahun sebelumnya, Jakarta menyelenggarakan event internasional Asian Games. Maka, persiapan menjelang gelaran ajang balap mobil listrik Formula E pun diperkirakan akan berkontribusi terhadap kinerja ekspor jasa pada awal tahun 2020," tambahnya.

Terkait dengan ekspor ke luar negeri, ketegangan hubungan dagang AS dan China yang menekan produksi dan pertumbuhan ekonomi global, memang berkontribusi atas rendahnya permintaan dari beberapa negara seperti Thailand dan China pada kinerja ekapor di 2019.

"Tapi, ekspor ke negara utama lain mengalami peningkaran yaitu ke AS, Singapura, dan Filipina. Meningkatnya ekspor ke Filipina di antaranya sebab meningkatnya ekspor kendaraan bermotor," ungkap Diana.

Namun, Diana memberikan catatan. Walaupun pada 2020 kinerja ekspor DKI Jakarta diproyeksi lebih baik akibat kondisi usaha yang lebih kondusif, ekspor komoditas otomotif ini perlu jadi perhatian.

"Masih terdapat resiko dari ekspor unggulan Jakarta ini. Salah satunya datang dari the Philippine Bureau of Import Services yang akan mengimplementasikan kebicakan safeguard atau restriksi impor kendaraan. Restriksi yang akan dilakukan adalah pengenaan tarif lebih tinggi atau penetapan kuota," jelasnya.

Diana mengingatkan, hal ini mencerminkan bahwa Filipina sebagai pasar ekspor utama industri otomotif Jakarta dengan pangsa pasar 30% total ekspor, tengah mempersiapkan insentif bagi pelaku usaha otomotif agar mendirikan industri perakitan di Filipina.

Restriksi tersebut merupakan langkah awal agar daya saing produk otomotif negara tetangga seperti Indonesia menjadi kurang kompetitif.

Oleh sebab itu, pemerintah perlu mengoptimalkan simplifikasi ekspor melalui peraturan Bea Cujai PER-01/BC/2019 tentang Tata Laksana Ekspor Kendaraan Bermotor dalam Bentuk Jadi.

Tiga kemudahan yang perlu dimanfaatkan betul, yakni ekspor kendaraan bermotor complitly build up dapat dimasukkan ke kawasan pabean tempat pemuatan sebelum pengajuan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang, pemasukan ke kawasan pabean tidak memerlukan Nota Pelayanan Ekspor, serta koreksi jumlah dan jenis barang dapat dilakukan hingga tiga hari sejak tanggal keberangkatan kapal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper