Bisnis.com, JAKARTA - Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan BPPT dan TNI didukung BNPB dinilai berhasil menurunkan intensitas hujan sedang-lebat yang seharusnya tiba di wilayah Jabodetabek.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga kini terus melakukan operasi ini untuk menghindari hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah itu.
Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB mengatakan operasi ini telah dilakukan sejak 3 Januari 2020 menggunakan pesawat fixed-wings.
Operasi penyemaian NaCI ini tercatat telah berlangsung sebanyak 20 kali sorti penerbangan dengan total bahan semai NaCl mencapai 32 ton.
“Penerapan TMC bertujuan untuk menurunkan hujan ke wilayah yang aman dan jauh dari permukiman penduduk atau sebelum awan memasuki kawasan padat penduduk, seperti di wilayah Selat Sunda atau Laut Jawa,” katanya Rabu melalui keterangan resmi, Rabu (8/1/2020).
Hujan yang turun, lanjutnya, dimodifikasi dengan penggunaan Natrium Klorida (NaCl) yang ditebarkan ke bibit awan melalui pesawat Casa 212-200 dan CN-295.
Baca Juga
Pelaksanaan operasi TMC untuk penanggulangan bencana banjir di Jabodetabek dan sekitarnya disebut harus memperhatikan pertumbuhan awan.
Guna membantu pengamatan cuaca dan kondisi awan di wilayah target, BPPT bekerjasama dengan BMKG untuk analisis data cuaca yang tersedia dari radar Stasiun Meteorologi Cengkareng.
Sementara itu, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat memang masih ada di Jakarta, terutama pada periode 9 - 12 Januari 2020.
BMKG memprediksi bahwa intensitas hujan tidak seekstrem curah hujan pada tanggal 1 Januari 2020.
Di sisi lain, peringatan dini cuaca atau weather alert juga dikeluarkan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada 12 Januari 2020. Namun masyarakat diminta tidak perlu panik.
“Senada dengan peringatan dini tersebut, kita tetap waspada, siaga dan menyiapkan rencana darurat keluarga,” ujarnya.