Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut Transjakarta Pilihan Anies Ternyata Terpidana

"Berdasarkan laporan masyarakat, kami melakukan penelusuran mengenai rekam jejak Donny Andy S Saragih yang bersangkutan merupakan terpidana kasus penipuan," kata Kepala Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho.
Bus Transjakarta melintas di bawah Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) koridor 13 di Jakarta, Selasa (31/12/2019)./ ANTARA - Aprillio Akbar
Bus Transjakarta melintas di bawah Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) koridor 13 di Jakarta, Selasa (31/12/2019)./ ANTARA - Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho menilai Pemprov DKI lalai dalam proses pengangkatan Direktur Utama PT Transjakarta Donny Andy Saragih.

Pasalnya, Donny masih menjadi terpidana kasus pemerasan dan pengancaman.

"Berdasarkan laporan masyarakat, kami melakukan penelusuran mengenai rekam jejak Donny Andy S Saragih yang bersangkutan merupakan terpidana kasus penipuan. Selanjutnya, kami akan memanggil pihak-pihak terkait," katanya seperti dikonfirmasi, Senin (27/1/2020).

Teguh mengaku heran lantaran Pemprov DKI memberikan jabatan kepada Donny Saragih untuk menggantikan Agung Wicaksono di PT Transjakarta.

Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seharusnya sudah bisa menemukan adanya kasus yang menjerat Donny. Dia menilai ada dugaan maladministrasi terkait kelalaian Pemprov DKI dalam proses pemilihan direktur BUMD.

Jika mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) 5/2018 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi BUMD dan Perusahaan Patungan. Pasal 6 beleid tersebut menyebutkan pengangkatan pejabat BUMD sekurang-kurangnya lima tahun dan tidak boleh mendapatkan hukum pidana.

“Kasusnya kan baru inkrah dan sekarang baru dalam proses penahanan,” imbuhnya.

Berdasarkan laporan, Teguh mengatakan saat ini pihaknya sedang mendalami dokumen kasus penipuan yang dilakukan Donny Saragih.

Namun, dia mengatakan langkah yang paling penting saat ini meminta Pemprov DKI untuk melakukan pengkajian ulang terhadap Donny.

"Besok, kami sampaikan fakta-fakta dan rencana untuk memeriksa semua pihak," ucapnya.

Seperti diketahui, nama Donny tercatat dalam perkara 490/Pid.B/2018/PN Jkt.Pst dengan klasifikasi perkara pemerasan dan pengancaman. Donny bersama Porman Tambunan alias Andi Tambunan alias Andi kemudian dituntut "turut serta melakukan penipuan berlanjut" sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 378 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 jo pasal 64 ayat (1) KUHP sebagaimana dakwaan alternatif ketiga.

Pada 15 Agustus 2018, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan Donny dan Andi bersalah dan memvonis satu tahun penjara serta menetapkan agar para Terdakwa tetap ditahan dalam tahanan kota.

Jaksa Penuntut Umum yakni Priyo W kemudian mengajukan banding. Hasilnya, pada 12 Oktober 2018, Pengadilan Tinggi DKI menerima banding JPU dan menguatkan putusannya serta meminta keduanya tetap berada dalam tahanan. Donny dan Andi kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Dalam putusan kasasi nomor 100 K/PID/2019 tertanggal 12 Februari 2019, majelis hakim menolak kasasi Donny dan Andi. Hakim menjatuhkan pidana penjara masing-masing dua tahun kepada keduanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper