Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi udara di Jakarta pada Jumat (14/2/2020) terpantau memburuk dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual pada pukul 09.00 WIB kualitas udara Jakarta berstatus tidak sehat dengan Air Quality Index (AQI) US tercatat sebesar 168 dan konsentrasi polutan dengan parameter PM2.5 sebesar 83,8 µg/m³.
Dengan demikian Anda disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, tidak membuka jendela, dan mengaktifkan air purifier. Apabila harus beraktivitas di luar ruangan masker menjadi benda wajib yang Anda gunakan.
Adapun, pada Kamis (13/2/2020) di waktu yang sama kualitas udara Jakarta berstatus tidak sehat untuk kelompok sensitif dengan AQI US yang bertengger di angka 129 dan konsentrasi polutan dengan parameter PM2.5 sebesar 47 µg/m³
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan parameter PM (particulate meter) 2,5 artinya pengukuran debu berukuran 2,5 mikron.
Hampir seluruh titik yang terpantau oleh Air Visual di Jakarta berstatus tidak sehat. Hanya salah satu titik, yaitu Jalan Pangeran Jayakarta, Mangga Dua yang berstatus tidak sehat untuk kelompok sensitif dengan AQI US tercatat sebesar 117.
Untuk pantauan dari sejumlah titik di Jakarta hari ini, perinciannya antara lain:
-Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senayan 155 AQI US.
-Jalan Kepu Timur, Kemayoran 155 AQI US
-AHP Capital Place, Kuningan Barat 165 AQI US
-Kopi Korner, Kemang 171 AQI US.
-Puretrex, Green Garden 180 AQI US.
-Jalan Kesayangan, Pegadungan 179 AQI US.
AirVisual juga mengukur suhu dan kelembaban udara di wilayah Jakarta dengan suhu minimum 26 derajat celcius, kelembaban 100 persen, tekanan 1011 milibar (mb) dan kecepatan angin 5,4 kilometer (km) perjam.