Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Jakarta Diklaim Jadi Panggung Politik Anies Baswedan

Dari survei yang dilakukan oleh Indo Barometer, alasan mayoritas masyarakat memilih Anies Baswedan adalah karena berjiwa sosial sebesar 27,5%.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI, Kamis (27/2/2020). JIBI/Bisnis-Aziz Rahardyan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI, Kamis (27/2/2020). JIBI/Bisnis-Aziz Rahardyan.

Bisnis.com, JAKARTA - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadikan banjir sebagai panggung politik untuk menaikkan elektabilitas.

Justin Adrian Untayana, Anggota DPRD Komisi D Fraksi Partai Solidaritas Indonesia, menilai Anies sama sekali tidak pernah membicarakan langkah-langkah mengatasi banjir. Bahkan, pada 2021 pun belum jelas apakah akan ada normalisasi sungai atau tidak.

“Kalau kita perhatikan, Pak Anies hanya bereaksi setelah banjir terjadi, itu pun cuma berupa aksi panggung. Sepertinya itu memang strategi beliau sesuai dengan hasil survei baru-baru ini,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (29/2/2020).

Menurutnya, dari survei yang dilakukan oleh Indo Barometer pada 9-15 Januari 2020, alasan paling banyak masyarakat memilih Anies Baswedan adalah karena berjiwa sosial sebesar 27,5%.

Hal ini, lanjut Justin, menjelaskan alasan Anies jarang membicarakan program antisipasi banjir.

“Awalnya kami heran, sudah berkali-kali Jakarta banjir tapi kok Pak Anies tidak pernah membahas langkah atau program nyata secara terbuka untuk mengantisipasi banjir. Sepertinya beliau lebih suka dikenal sebagai gubernur yang berjiwa sosial dibandingkan gubernur yang mampu bekerja mengatasi banjir,” katanya.

Selama periode 2018-2020, Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) tidak bisa menjalankan normalisasi sungai karena pembebasan lahan mandek.

Sementara itu, di APBD 2020 Pemprov DKI sudah menganggarkan Rp2,5 triliun untuk program pengendalian banjir.

“Bekerja mengantisipasi banjir memang tidak terlihat heroik, bahkan harus melakukan tindakan yang tidak populer. Tapi, rakyat Jakarta butuh solusi dari gubernur sebelum banjir datang, bukan setelah kejadian baru muncul seperti pahlawan dan bikin panggung selebrasi pemberian bantuan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper