Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi udara di Jakarta pada Selasa (3/3/2020) pagi terpantau memburuk.
Berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual pada pukul 09.30 WIB kualitas udara Jakarta berstatus tidak sehat dengan Air Quality Index (AQI) US tercatat sebesar 155 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 62,9 µg/m³.
Adapun, pada Senin (2/3/2020) pada jam yang sama kualitas udara Jakarta berstatus sedang dengan AQI US yang bertengger di angka 89 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 30,5 µg/m³
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan PM (particulate meter) 2,5 artinya pengukuran debu berukuran 2,5 mikron.
Untuk pantauan dari sejumlah titik di Jakarta yang kualitas udaranya berstatus tidak sehat perinciannya antara lain:
-AHP Capital Place, Kuningan Timur 156 AQI US.
-Kopi Korner, Kemang 165 AQI US.
-Jalan Hang Jebat, Kebayoran Baru 159 AQI US.
-Widya Chandra, Kebayoran Baru, 155 AQI US.
-Wisma 76, Slipi, 155 AQI US.
-Jalan Kepu Timur, Kemayoran 168 AQI US.
Adapun, titik pantauan lainnya yang kualitas udaranya berstatus tidak sehat untuk kalangan sensitif, antara lain:
-Kedutaan Besar AS, Gambir, 114 AQI US.
-Gelora Bung Karno, Senayan, 127 AQI US.
-Puretrex, Green Garden, 122 AQI US.
Sementara di titik pantauan Jalan Kesayangan, Pegadungan, kualitas udaranya berstatus sedang dengan 85 AQI US.
AirVisual juga mengukur suhu dan kelembaban udara di wilayah Jakarta dengan suhu minimum 30 derajat celcius, kelembaban 78%, tekanan 1011 milibar (mb) dan kecepatan angin 7,6 kilometer (km) perjam.