Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atap Buka Tutup Diuji, Stadion JIS akan Setara Markas Arsenal dan Hotspur

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara proyek Jakarta International Stadium (JIS) tengah mempersiapkan langkah pengerjaan atap stadion yang dinilai menjadi pekerjaan paling sulit.
Maket komplek Jakarta International Stadium (JIS)./Bisnis-Aziz Rahardyan
Maket komplek Jakarta International Stadium (JIS)./Bisnis-Aziz Rahardyan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara proyek Jakarta International Stadium (JIS) tengah mempersiapkan langkah pengerjaan atap stadion yang dinilai menjadi pekerjaan paling sulit.

Asisten Manajer Konstruksi JIS Rizki Fauzi Sentosa mengungkap bahwa pengerjaan struktur atap rencananya akan dimulai pada September 2020.

Oleh sebab itu, Jakpro perlu memastikan segala persyaratan seperti metode, approval, dan material terkait pengerjaan atap JIS rampung dalam waktu dekat.

Terkini, Jakpro telah melaksanakan Tes Beban Angin terhadap struktur atas bangunan JIS, untuk mengetahui efek angin dan suhu terhadap struktur bangunan stadion, sekaligus kenyamanan para penunjung.

"Jadi manfaat tes ini setidaknya ada tiga. Yaitu mengetahui pesure wind terhadap fasad dan atap. Kemudian terkait skyview deck atau pedestrian walk [di atap], pengaruh terhadap angin seperti apa. Terakhir, suhu kalau atap stadion ditutup seperti apa," jelasnya ketika ditemui di lokasi proyek, Selasa (10/3/2020).

Jakpro menjalani tes ini selama 4 hari bersama Wintech Consultants di Sydney, Australia. Langkahnya, yakni membuat modelling 3D printing yang akan dinilai lewat terpaan angin secara langsung.

Wintech Consultants dipilih karena punya pengalaman menilai stadion-stadion di Turki dan Selandia Baru. Sementara itu, pembiayaan tes sudah termasuk dalam kontak karena tes ini juga merupakan salah satu syarat penilaian sidang Tim Ahli Bangunan Gedung.

Rizki yang ikut mengawal tes ini ke Australia, menjelaskan bahwa hasil tes menyebut rancangan atap stadion sudah lolos dari tes angin.

Namun demikian, rancangan material skyview deck di area atap yang juga bisa dipakai untuk jogging track dengan tinggi 80 m, masih butuh diperkuat.

"Sementara untuk hasil tes suhu [saat atap ditutup], keluar sekitar dua minggu lagi. Pengaruhnya nanti kepada pemakaian rumput hybrid, karena 98 persen masih rumput alami, jadi bagaimana suhu yang ada harus tetap membuat rumput hidup. Kemudian kalau ada event besar yang butuh atap ditutup, berapa sih, suhu nyaman untuk pengunjung. Ini kan harus dites," tambahnya.

Rizki menekankan bahwa pengerjaan atap JIS ini memang pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu, karena pengerjaannya rumit dan perlu transfer knowledge dari para konsultan luar negeri.

Anak perusahaan Jakpro, yakni Jakarta Konsultindo sampai-sampai menggandeng BuroHappold Engineering dari Inggris yang juga merancang Olympic Stadium, Emirates Stadium kandang Arsenal, dan Tottenham Hotspur Stadium di London, UK.

Rizki menekankan bahwa segala hasil tes ini akan ditindaklanjuti dengan cepat, terutama terkait desain skyview deck yang masih perlu diperbaiki.

"Karena di Indonesia kan belum ada stadion yang punya konsep stadion tour sebagai pengembangan bisnis. Skyview deck ini memang penting sebagai salah satu yang kita tawarkan. Pengunjung nanti bisa melihat kawasan Jakarta Utara, Ancol, danau, jadi masuk ke pariwisata juga," jelas Rizki.

Atap Buka Tutup Diuji,  Stadion JIS akan Setara Markas Arsenal dan Hotspur


Progres Keseluruhan

Sementara itu, stadion JIS seluas 300.000 m3 di atas lahan 22 Ha kini tengah memasuki progres 19,6 persen, heading sekitar 5,8 persen dari target 13,5 persen.

Manajer Konstruksi JIS Erfianto Riesa Nursamsi menjelaskan bahwa kini pengerjaan masih fokus pada pengerjaan 8 kolom utama atau slipform dan tribun sisi selatan stadion.

"Kolom utama dengan diameter 6 m ini nanti jadi tumpuan utama struktur atap. Sudah ada enam [dari delapan] yang on going. Tinggi rata-ratanya masih 30 m, masih perlu dua kali lipatnya nanti sampai sekitar 60 meter tingginya," ujar Fian kepada Bisnis ketika berkunjung ke lokasi proyek.

Seperti diketahui, JIS tengah digarap konsorsium (kerja sama operasional/KSO) pemenang tender, yakni PT Wijaya Karya Gedung, PT Jaya Konstruksi, dan PT Pembangunan Perumahan (PT PP) dengan nilai kontrak Rp4 triliun.

Target rampung Stadion JIS di akhir tahun 2021 memiliki potensi memecahkan rekor sebagai proyek stadion dengan pengerjaan tercepat di dunia melebihi Guangdong Olympic di China dan Allianz Arena di Jerman.

Pada tahun ini, Jakpro menargetkan konstruksi upper structure, arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan plumbing rampung. Kemudian mulai menggarap atap buka-tutup. Terakhir, finishing bangunan dan landscape diharapkan rampung pada Juni 2021.

Menurut catatan Bisnis, stadion kandang Persija Jakarta masa depan ini akan menyedot dana investasi dari penyertaan modal daerah (PMD) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov DKI Jakarta secara bertahap, yakni Rp900 miliar tahun anggaran 2019, Rp2,18 triliun pada 2020, dan Rp1,46 triliun pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper