Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Jelaskan Soal Status Waspada Virus Corona KRL via Depok

Pernyataan itu disampaikan untuk menanggapi publikasi presentasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam rapat terbatas kepada jajaran Pemprov DKI Jakarta, yang tersebar ke media sosial.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI, Kamis (27/2/2020). JIBI/Bisnis-Aziz Rahardyan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI, Kamis (27/2/2020). JIBI/Bisnis-Aziz Rahardyan.

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan isu mengenai risiko kontaminasi terbesar infeksi virus corona (Covid-19) yang berada di KRL adalah salah satu dari berbagai simulasi pemetaan mitigasi internal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pernyataan itu disampaikan untuk menanggapi publikasi presentasi Anies dalam rapat terbatas kepada jajaran Pemprov DKI Jakarta, yang tersebar ke media sosial, bertajuk 'Waspada Risiko Covid-19 via Transportasi Publik'.

Dalam presentasi tersebut, tergambar bahwa Pemprov DKI Jakarta menilai risiko kontaminasi terbesar bisa terjadi di KRL Bogor-Depok-Jakarta Kota. Hal ini disebabkan rerata tempuh dari lokasi tinggal pengidap virus corona menggunakan transportasi publik memakan waktu sekitar 55 menit.

"Kami membahas begitu banyak, ada lebih dari 20 slide tadi. Intinya adalah kenapa tadi dikumpulkan seluruh jajaran, baik kepala OPD maupun pimpinan Badan Usaha Milik Daerah [BUMD], untuk menyampaikan semua potensi risiko sehingga jajaran bisa mengambil langkah-langkah mitigasi," ujarnya, Rabu (11/3/2020) malam.

Menurutnya, apa yang disampaikan bukan menyatakan saat ini ada kasus, tetapi menyampaikan jika terdapat potensi risiko, salah satunya adalah transportasi dan aspek-aspek lain. "Jadi, ini tujuannya untuk internal supaya bisa bersiap dan bisa melakukan langkah-langkah mitigasi," tambahnya.

Seperti diketahui, pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) atau tracking kasus positif Covid-19 demi mencegah penularan lebih luas.

Oleh sebab itu, Anies menjelaskan langkah ini merupakan salah satu pemetaan yang dilakukan Tim Tanggap Covid-19 terkait PE. Di mana setiap orang-orang yang dipantau atau diawasi, akan diteliti susunan pola interaksinya. Berkunjung ke mana saja, berinteraksi dengan siapa, dan kapan mulai mengalami gejala.

"Kami kan memiliki data sebaran orang-orang dalam pemantauan, data pasien dalam pengawasan, dari situ kemudian dibentuk petanya, ada, dan tadi juga dipaparkan juga petanya. Namun, kan itu untuk kebutuhan internal supaya kami bisa melakukan langkah-langkah mitigasi," ungkapnya.

Anies pun menjamin terkait transportasi umum, bukan hanya KRL Bogor-Depok-Jakarta Kota saja yang berada dalam kewaspadaan ekstra. Transportasi umum lain pun telah dipersiapkan langkah mitigasinya oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk disebarkan kepada para operator.

Senada dengan Pemprov DKI Jakarta, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah melakukan berbagai upaya pencegahan sejak dini.

Pasalnya, jumlah pengguna lintas Bogor/Depok menuju Jakarta Kota/Angke/Jatinegara satu tahunnya mencapai 199.443.439 pengguna, dengan rerata per harinya mencapai 546.420 pengguna atau 69 persen dari keseluruhan pengguna KRL.

"Kami sebagai operator Transportasi Publik yang sudah melayani 336 juta pengguna pada 2020, tentu harus berupaya keras mengerahkan seluruh sumber daya agar commuterline tetap dapat mengantisipasi peredaran virus corona dan di saat yang sama tetap memberikan layanan bagi penggunanya," ungkap VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangannya, Rabu (11/3/2020).

Upaya antisipasi yang telah dilakukan PT KCI di antaranya:

1. Sejak 3 Februari 2020, PT KCI telah melakukan berbagai upaya edukasi untuk mencegah penyebaran virus corona. Hingga saat ini KCI telah memberikan edukasi cuci tangan yang benar, dan membagikan masker kepada pengguna di 36 stasiun.

2. Menyediakan lebih dari 700 botol hand sanitizer untuk 88 rangkaian kereta dan 80 stasiun.

3. Rutin membersihkan seluruh rangkaian kereta seusai beroperasi dengan menggunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan.

4. Menugaskan On Trip Cleaning yang membersihkan rangkaian kereta saat sedang beroperasi melayani pengguna.

5. Materi edukasi dan himbauan di 88 rangkaian kereta dan 80 stasiun.

6. Menyiapkan pos kesehatan di 30 stasiun KRL yang dapat memberikan pertolongan pertama jika pengguna mengalami masalah kesehatan. Di pos ini, pengguna juga dapat mengukur suhu tubuh, mendapatkan masker, hingga obat-obatan. Bila tidak dapat ditangani, petugas kesehatan akan merujuk pengguna ke rumah sakit terdekat.

7. Mewajibkan pegawai frontliner yang berinteraksi langsung dengan pelanggan untuk cek kesehatan termasuk suhu tubuh sebelum berdinas.

PT KCI, pun menggandeng PT KAI Daerah Operasional 1 Jakarta telah mengadakan kegiatan rail clinic di Stasiun Depok dan Bogor.

"Dalam kegiatan ini KAI mengerahkan kereta Rail Clinic yang melayani pengobatan gratis dan cek kesehatan bagi penumpang, serta memberikan edukasi mengenai kebersihan dan gaya hidup sehat untuk menangkal virus corona. Dalam waktu dekat, kereta Rail Clinic juga akan hadir kembali di lintas Bogor - Depok untuk memberi edukasi dan layanan kesehatan," tambahnya.

Mulai Kamis 12 Maret 2020, tim kesehatan bersama jajaran pegawai KCI juga akan melakukan roadshow sosialisasi lanjutan ke sejumlah stasiun untuk melanjutkan upaya edukasi, membagikan masker, dan menjelaskan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus yang dapat diikuti pengguna. Petugas juga akan melakukan random check suhu tubuh pengguna di stasiun-stasiun.

Anne mengimbau para pengguna KRL untuk tidak meludah sembarangan di Stasiun maupun Kereta, menggunakan masker saat sedang sakit, batuk, pilek, maupun dalam masa penyembuhan, menjaga kebersihan, antara lain mencuci tangan dengan benar, serta memeriksakan diri ke pos kesehatan bila merasa kurang sehat.

"Guna membahas upaya-upaya lanjutan menangani dan mengantisipasi penyebaran virus corona, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta besok akan melakukan pembahasan bersama dengan KCI," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper