Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi udara di Jakarta pada Rabu (12/3/2020) pagi terpantau tidak sehat untuk kalangan sensitif.
Berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual pada pukul 08.00 WIB kualitas udara Jakarta berstatus tidak sehat untuk kalangan sensitif dengan Air Quality Index (AQI) US tercatat sebesar 115 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 41,4 µg/m³.
Adapun, pada Rabu (11/3/2020) pada jam yang sama kualitas udara Jakarta berstatus tidak sehat untuk kalangan sensitif dengan AQI US yang bertengger di angka 52 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 12,5 µg/m³
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan PM (particulate meter) 2,5 artinya pengukuran debu berukuran 2,5 mikron.
Dengan kondisi udara demikian Anda diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Namun, jika hal tersebut harus Anda lakukan gunakan masker untuk meminimalisasi dampak negatif bagi tubuh.
Untuk pantauan dari sejumlah titik di Jakarta yang kualitas udaranya berstatus tidak sehat untuk kalangan sensitif perinciannya antara lain:
-Jalan Hang Jebat, Kebayoran Baru 129 AQI US.
-Kopi Korner, Kemang 128 AQI US.
-Widya Chandra, Kebayoran Baru, 119 AQI US.
-Wisma 76, Slipi, 112 AQI US
-Kedutaan Besar AS, Gambir 122 AQI US.
Adapun, titik pantauan lainnya yang kualitas udaranya berstatus sedang, antara lain:
-Puretrex, Green Garden 99 AQI US.
-AHP Capital Place, Kuningan Timur 69 AQI US.
-Gelora Bung Karno, Senayan, 84 AQI US.
-Jalan Pangeran Jayakarta, Mangga Dua 63 AQI US.
-Jalan Kepu Timur, Kemayoran, 63 AQI US.
AirVisual juga mengukur suhu dan kelembaban udara di wilayah Jakarta dengan suhu minimum 25 derajat Celcius dengan kemungkinan diguyur hujan, kelembaban 83 persen, tekanan 1010 milibar (mb) dan kecepatan angin 18,4 kilometer (km) perjam.