Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Corona Bertambah, Warga Bekasi Diimbau Tak ke Jakarta

Kota Bekasi berpotensi menjadi daerah penyebaran virus corona lantaran 60 persen penduduknya beraktivitas di Jakarta, lokasi pasien positif corona terbanyak di Indonesia.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Pendopo Balai Kota DKI. Kedatangannya ke Kantor Gubernur untuk memenuhi undangan Sekda DKI Saefullah terkait pengelolaan TPST Bantargebang/JIBI/BISNIS-Feni Freycinetia Fitriani
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Pendopo Balai Kota DKI. Kedatangannya ke Kantor Gubernur untuk memenuhi undangan Sekda DKI Saefullah terkait pengelolaan TPST Bantargebang/JIBI/BISNIS-Feni Freycinetia Fitriani

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kota Bekasi menegaskan bakal mengambil langkah tegas bila terjadi peningkatan signifikan jumlah pasien positif virus corona (COVID - 19) di Ibu Kota.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pemerintah daerah terus mengantisipasi penyebaran virus corona dari Jakarta ke wilayahnya. Oleh karena itu, dia mempertimbangkan untuk menyetop aktivitas warganya di Jakarta.

"Kami akan menghubungi Pak Gubernur DKI, Dinas Kesehatan di sana, dan para pelaku usaha di DKI," kata Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa (17/3/2020) sore.

Menurut dia, koordinasi dengan DKI adalah bagian rencana pemerintah daerah melakukan pencegahan penyebaran virus corona di Kota Bekasi. "Jangan sampai nanti hal yang sudah kita bangun sedemikian rupa, bisa kecolongan oleh persoalan karena kelalaian," ucap Rahmat.

Rahmat mengatakan wilayahnya berpotensi menjadi daerah penyebaran virus corona. Pasalnya, kata dia, 60 persen penduduk Kota Bekasi beraktivitas di Jakarta, lokasi pasien positif corona terbanyak di Indonesia.

"Kami terus antisipasi jangan sampai warga Kota Bekasi ada yang positif," ujar Rahmat Effendi.

Menurut Rahmat, pertimbangan menutup akses ke Jakarta bagi warga Bekasi adalah adanya kekhawatiran yang dapat menimbulkan keresahan.

"Kebetulan di kami belum ada, di kami baru terduga. Kalau di DKI terjadi lonjakan yang luar biasa, kami akan lock. Warga kami yang kerja di Jakarta diimbau (tidak ke Jakarta)," kata dia.

Persoalan dipatuhi atau tidak, Rahmat mengatakan pemerintah telah memperingatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper