Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyebut tengah menyiapkan sejumlah skenario jika Pemerintah Pusat resmi mengeluarkan kebijakan lockdown atau karantina untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Dedie mengatakan skenario akan dibuat dengan mempertimbangkan lokasi bekerja Presiden Jokowi yaitu di Istana Bogor. Kendati demikian, kata Dedie, pihaknya sudah mulai menghentikan sejumlah kegiatan di sektor perdagangan, dunia usaha, dan pendidikan untuk mencegah wabah virus Corona atau Covid-19 agar tidak menyebar.
"Sampai saat ini, sudah 25 hotel besar, 6 mal utama, Kebun Raya Bogor, dan 6 museum di Kota Bogor yang kami hentikan sementara kegiatannya," tutur Dedie kepada Bisnis, Minggu (29/3/2020).
Namun, untuk melakukan lockdown di Kota Bogor, kata Dedie, tidak mudah. Pasalnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak seperti Kota Bogor yang telah menghentikan kegiatan di sejumlah sektor.
"Akibatnya pergerakan pekerja dari area Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi masuk ke Jakarta lewat Stasiun Bogor saja masih kisaran 150.000 orang per hari," kata Dedie.
Dedie menjelaskan bahwa Kota Bogor masih menjadi area lintasan utama warga dari Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi yang mengarah ke Jakarta.
Baca Juga
"Interkoneksi dan arus lintasan pelaju (commuter) ini harus dibatasi dengan penutupan sementara kegiatan dunia usaha, industri dan perdagangan di sekitar Bogor khususnya Jakarta. Apalagi DKI sebagai epicentre Covid-19 dengan 515 positif," ujarnya.