Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan berkegiatan di rumah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar sedikit banyak berpengaruh terhadap kualitas udara di Jakarta.
Sejumlah indikator dan perhitungan dari berbagai pihak memperlihatkan bahwa berkurangnya aktivitas masyarakat, tak terkecuali lalu lintas kendaraan secara signifikan mempengaruhi kualitas udara Jakarta dan sekitarnya.
Berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual pada Sabtu (2/5/2020) pukul 09.30 WIB kualitas udara Jakarta berstatus sedang dengan Air Quality Index (AQI) US tercatat sebesar 17 dan konsentrasi polutan dengan parameter particulate meter (PM) 2.5 sebesar 4,1 µg/m³.
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan parameter PM 2,5 artinya pengukuran debu berukuran 2,5 mikron.
Untuk pantauan dari sejumlah titik di Jakarta, perinciannya antara lain:
-Gelora Bung Karno (GBK), Senayan 61 AQI US.
Baca Juga
-Kedutaan Besar AS, Gambir 25 AQI US.
-Jalan Kepu Timur, Kemayoran 70 AQI US
-Jalan Hang Jebat, Kebayoran Baru, 74 AQI US.
-Kopi Korner, Kemang 30 AQI US.
-Jalan Pangeran Jayakarta, Mangga Dua 15 AQI US.
-Pegadungan, Kalideres 85 AQI US.
-Pejaten Barat, Pasar Minggu 45 AQI US.
-RC Veteran, Bintaro 73 AQI US.
AirVisual juga mengukur suhu dan kelembaban udara di wilayah Jakarta dengan suhu minimum 25 derajat celcius, kelembaban 88%, tekanan 1010 milibar (mb) dan kecepatan angin 4,8 kilometer (km) perjam.