Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengungkap protokol penanganan warga apabila ada bencana lain yang terjadi selama pandemi Covid-19.
Misalnya, bencana tersebut menghendaki adanya pengungsian, salah satunya banjir akibat luapan Kali Ciliwung yang menggenangi beberapa tempat di Jakarta sekitar 3 hari beruntun.
Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan (Kapusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohammad Insaf pun mengatakan bahwa standar protokol Covid-19 telah diterapkan untuk menangani pengungsi tersebut.
"Social distancing tetap dijaga di lokasi pengungsian dengan membuat jarak 1 meter antarindividu, kecuali ibu bersama balita. Kita juga membatasi jumlah pengungsi pada tempat pengungsian sehingga dibutuhkan lokasi pengungsi yang lebih banyak agar tidak terjadi penumpukan," jelasnya, Jumat (22/5/2020).
Petugas dan relawan pun lebih berhati-hati menjaga kebersihan tangan dan tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum steril, "Di tengah pandemi Covid-19 ini, jelas kita selalu siap dengan penyediaan hand sanitizer, air bersih, dan sabun."
Sementara itu, jajaran Pemprov DKI Jakarta lain pun terus bersiaga di antaranya melibatkan dinas kesehatan/sudinkes/puskesmas terdekat, dan dinas sosial untuk menyalurkan logistik berupa makan.
Baca Juga
Kemudian, BPBD DKI Jakarta mengaku terus memperhatikan imunitas para pengungsi terhadap Covid-19 yang dilakukan dengan sterilisasi lokasi pengungsi dengan desinfektan dan pengecekan suhu tubuh pengungsi secara rutin.
"Kami terus mengingatkan pengungsi wajib untuk menggunakan masker dan menerapkan etika batuk dan bersin. Bila ada pengungsi yang mengalami gejala mengarah Covid-19 akan langsung dirujuk ke puskesmas kecamatan dan RS [rumah sakit[ rujukan khusus Covid-19," tutupnya.
Data terbaru BPBD mengungkap tidak ada lagi daerah yang tergenang banjir di DKI Jakarta per hari ini. Semua tinggi muka air aliran sungai dari daerah sekitar pun telah semuanya memasuki normal atau Siaga 4.