Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan sekitar 11 hari ke depan merupakan masa-masa penting bagi seluruh masyarakat di daerah Jabodetabek.
Pasalnya, kedisiplinan masyarakat dikhawatirkan melonggar akibat perlambatan pertumbuhan volume kasus positif, selama periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap ketiga di DKI Jakarta yang akan berakhir pada 4 Juni 2020.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pembatasan berbagai pertemuan harus tetap disiplin dilakukan selama beberapa hari ke depan. Sebab, perlambatan selama lebih dari 6 minggu pemberlakuan protokol pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akan sia-sia jika terjadi gelombang kedua Covid-19 di Ibu Kota.
"Di Jakarta ada 10 juta [penduduk], di Jabodetabek [jumlah penduduknya] lebih dari 25 juta]. Kami tidak inign kerja keras puluhan juta orang menjaga dan menurunkan tingka penularan Covid-19 batal karena muncul gelombang baru penularan Covid-19. Kalau itu terjadi, maka yang menderita semua [penduduk] di Jakarta," katanya dalam konferensi pers jarak jauh, Senin (25/5/2020).
Anis menyampaikan pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta dan kawasan Jabodetabek cukup berhasil. Anies mencatat sekitar 60 persen warga DKI Jakarta tidak berpergian, sementara jumlah kendaraan pribadi turun ke level 45 persen dari keadaan normal.
Selain itu, lanjutnya, penumpang kendaraan pribadi juga turun drastis. Menurutnya, penumpang MRT hanya 5 persen dari kapasitas yang disediakan, sedangkan kendaraan umum bus hanya sekitar 10-12 persen.
Oleh karena itu, Anies berharap agar masyarakat DKI Jakarta tidak lengah dalam melakukan PSBB. Menurutnya, masyarakat di Ibu Kota dapat mulai melakuakn transisi ke ara kenadaan normal baru setelah PSBB usai jika posisi reproduction number Covid-19 dibawah 1,0.
Seperti diketahui, reproduction number atau Ro adalah rasio yang menunjukkan daya tular sebuah virus dari kasus positif. Sebagai ilustrasi, jika sebuah Ro berada di angka 2, seseorang ayng terjangkit virus dapat menularkan virus tersebut ke dua orang lainnya.
Anies menyampaikan Ro Covid-19 di Jakarta saat ini berada di sekitar posisi 1,0. Anies berujar pergerakan Ro tersebut selama beberapa hari ke depan akan menentukan kebijakan yang akan dimabil antara menghentikan PSBB dan berlanjut ke fase selanjutnya atau melanjutkan PSBB.
"Saya menganjurkan ke semua [masyarakat] mengambil sikap tanggung jawab dan jangan memikirkan diri sendiri, tapi pikirkan orang banyak," ucapnya.
Seperti diketahui, penambahan kasus positif masih di bawah 2 persen hingga hari ini, Senin (25/5/2020). Namun demikian, volume pasien dalam pemantauan (PDP) justru melonjak.
Adapun, berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, Senin (25/5/2020) kasus positif Covid-19 hari ini bertambah 67 orang atau naik 1,02 persen dari hari sebelumnya menjadi 6.628 kasus. Selain itu, selama 7 hari terakhir telah bertambah 618 kasus positif baru di Ibu Kota.
Di sisi lain, jumlah PDP pada hari ini bertambah 304 orang atau naik 3.68 persen dari realisasi kemarin menjadi 8.553 orang. Dengan realisasi hari ini, penambahan PDP lebih dari 300 kasus telah terjadi tiga kali sepanjang Mei 2020.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit hari ini bertambah 18 orang menjadi 2.044 orang. Pemerintah Provinsi DKI mendata jumlah pasien selama seminggu terakhir bertambah 86 orang setelah pada seminggu sebelumnya jumlah pasien berkurang 300 orang.