Bisnis.com, JAKARTA - Selama empat hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar Masa Transisi (PSBBT) di DKI Jakarta, tren kasus baru Covid-19 tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan PSBB sebelumnya.
Hal ini dipaparkan dalam laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta di corona.jakarta.go.id per Senin (8/6/2020).
Penambahan kasus positif Covid-19 per hari ini sebanyak 91 kasus, sehingga secara kumulatif kasus di DKI Jakarta mencapai 8.037 kasus. Pasien yang masih dirawat di RS, turun dari 1.634 pasien ke 1.448 pasien. Sementara itu, yang melakukan isolasi mandiri naik dari 2.767 ke angka 2.846 pasien.
Sejak PSBBT resmi berlaku atau atau Jumat, (5/6/2020), tren penambahan kasus ini berturut-turut 84, 102, melonjak ke 160, dan 91 kasus. Bandingkan dengan awal PSBB Jilid III di mana trennya selama empat hari cenderung rata, berturut-turut 96, 127, 118, dan 67 kasus.
Inilah kenapa tren angka reproduksi efektif (Rt) di DKI Jakarta dalam laman www.thebonza.com milik perusahaan analisis big data Bonza, kini bertengger di angka 1,13 per 8 Juni 2020.
Seperti diketahui, Rt merupakan tingkat orang yang tertular dari satu orang positif Covid-19. Sebagai contoh, apabila angka Rt = 2, berarti satu pasien berpotensi menulari rata-rata dua orang, Rt = 3 berarti satu pasien berpotensi menulari rata-rata tiga orang, dan seterusnya.
Baca Juga
Adapun pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 35 orang dari hari sebelumnya, sehingga secara kumulatif totalnya 3.205 orang, sementara itu, meninggal totalnya 538 orang, bertambah 6 orang sejak awal PSBBT.
Di sisi lain, memasuki hari keempat PSBBT di Jakarta Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 924 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 1.387 pasien.
TES COVID-19
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen terus meningkatkan kapasitas tes Covid-19, baik lewat pemeriksaan metode RT-PCR, maupun metode rapid test.
Untuk pemeriksaan PCR, secara kumulatif pemeriksaan telah dilakukan di DKI Jakarta sampai dengan 8 Juni 2020 sebanyak 177.322 sampel. Pada 7 Juni 2020, dilakukan tes PCR pada 2.448 spesimen dengan persentase positif 5,9 persen dan 1.920 orang dengan persentase positif 5 persen.
Sementara itu, untuk pelaksanaan pemeriksaan rapid test, pemeriksaan massif secara selektif masih terus dilakukan di daerah Kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk.
Ada 58 Kelurahan terpilih yang dilakukan rapid test tersebut. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu, dan juga pada ibu hamil.
Total sebanyak 166.341 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 3,7 persen, dengan rincian 6.139 orang dinyatakan reaktif Covid-19, sisanya negatif.
PETA SEBARAN
Kelurahan yang terinfeksi Covid-19 bertambah dari sebelumnya mencapai 260 kelurahan, kini 262 dari total 267 kelurahan di DKI Jakarta.
Jumlah kasus menunggu hasil di DKI Jakarta pun naik dari turun dari 3.198 kasus ke 3.938 kasus. Sementara itu, yang positif tapi belum diketahui lokasinya juga turun dari 577 kasus ke angka 648 kasus.
Untuk persebarannya, beberapa kelurahan di posisi puncak tampak memiliki penambahan kasus rata-rata lebih dari lima orang daripada hari sebelumnya. Beberapa nama kelurahan baru pun ada yang baru memasuki jajaran top seperti Tomang dan Sunter Jaya.
Sunter Agung masih menjadi pemuncak dengan angka 166 orang, disusul Pademangan Barat (159 orang) dan Petamburan (136 orang), dan Penjaringan (105 orang) yang baru saja masuk ke jajaran top memiliki warga poaitif lebih dari 100 orang.
Kebon Kacang justru 1 kasus ke angka 96 orang, disusul Kebon Melati (74 orang), Pondok Bambu tetap yang naik 3 menjadi 70 orang, disusul Kramat yang naik 2 angka menjadi 65 orang, dan Tomang dengan angka 64 orang.
Setelah itu ada Sunter Jaya (63 orang), Kampung Tengah (61 orang), Palmerah yang nauk 1 angka ke 61 orang, serta Kebon Jeruk dan Maphar yang masing-masing 60 orang.
Terakhir, Pondok Kelapa naik ke angka 58 orang, Lagoa (55 orang), Kelapa Gading Barat tetap 52 orang, dan Pegadungan pun tetap 50 orang.