Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reklamasi Ancol: Sekda DKI Bilang Beda dari Reklamasi Pantai Utara Zaman Ahok

Proyek ini dikaitkan dengan reklamasi pantai utara Jakarta era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dibatalkan beberapa tahun silam.
 Sekda Saefullah Konferensi Pers terkait Perluasan Daratan Ancol
Sekda Saefullah Konferensi Pers terkait Perluasan Daratan Ancol

Bisnis.com, JAKARTA – Sekda Provinsi DKI Jakarta Saefullah menyebut bahwa perluasan daratan Ancol adalah untuk kepentingan publik, kawasan rekreasi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Saefullah setelah Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.237/2020 mendapatkan beragam tanggapan.

Salah satunya adalah proyek ini dikaitkan dengan reklamasi pantai utara Jakarta era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dibatalkan beberapa tahun silam.

"Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan izin perluasan kawasan Ancol di lokasi yang digunakan untuk menampung hasil pengerukan sungai di DKI Jakarta lewat program JEDI [Jakarta Emerging Dredging Initiative] dan JUFMP [Jakarta Urgent Flood Mitigation Project]," ujarnya dalan konferensi pers, Jumat (3/7/2020).

Pengerukan dilaksanakan di lima waduk dan 13 sungai di DKI Jakarta itu merupakan upaya penanggulangan banjir yang telah direncanakan dan ditetapkan sejak 2009 atau lebih dulu dan terpisah dari reklamasi yang akhirnya dibatalkan pada era Ahok.

Tanah hasil pengerukan itu ditumpuk di pantai Utara Jakarta, tepatnya di wilayah Ancol Timur dan Ancol Barat, menempel di wilayah yang dikelola Taman Impian Jaya Ancol.

Saefullah juga menyampaikan bahwa Ancol dipilih sebagai lokasi perluasan karena dinilai tidak bersinggungan dengan kepentingan nelayan.

Kemudian, di atas lahan seluas 20 hektare dari hasil pengerukan lumpur 3.441.870 meter kubik ini akan dibangun tempat bermain anak, pembangunan Museum Internasional Sejarah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, dan peradaban Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper