Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada 114 Positif Corona di 9 Klaster Rumah Ibadah di Jakarta, Angka Penularan Variatif

Sembilan tempat ibadah di DKI Jakarta ditengarai menjadi klaster Corona atau Covi-19 dengan 114 orang positif Corona, namun angka penularannya bervariasi.
Sebaran 9 klaster Corona di rumah ibadah di DKI Jakarta. Foto: Youtube BNPB Indonesia
Sebaran 9 klaster Corona di rumah ibadah di DKI Jakarta. Foto: Youtube BNPB Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Sembilan tempat ibadah di DKI Jakarta ditengarai menjadi klaster Corona atau Covi-19 dengan 114 orang positif Corona, namun angka penularannya bervariasi.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 membeberkan angka positivity rate atau tingkat penularan Covid-19 di sembilan klaster rumah ibadah mencapai 10 hingga 74 persen.

Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menuturkan selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase I terdapat sembilan klaster di lingkungan rumah ibadah dengan total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 114 orang.

“Rumah ibadah ini juga salah satu dari beberapa kegiatan yang sudah mulai beraktivitas, di DKI ada sembilan klaster dengan total kasus 114, “ kata Dewi saat memberi keterangan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Rabu (29/7/2020).

Ihwal positivity rate itu, dia menerangkan, pada satu klaster tahlilan ternyata diketahui telah menularkan virus kepada 29 orang. Malahan, dia menambahkan, pada satu klaster asrama pendeta diketahui telah menularkan virus kepada 41 orang.

“Positivity ratenya memang tinggi karena banyak orang berkumpul dalam satu waktu, misalnya di asrama pendeta sampai 51 persen,” kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terdapat sembilan klaster terkait dengan tempat ibadah di DKI Jakarta, sebagai berikut:

- Asrama Pendeta: 1 klaster dengan 41 kasus positif
- Tahlilan: 1 klaster dengan 29 kasus positif
- Gereja: 3 klaster dengan 29 kasus positif
- Masjid: 3 klaster dengan 11 kasus positif
- Pesantren: 1 klaster dengan 4 kasus positif

Ihwal kasus yang melonjak di klaster pasar rakyat itu, dia menegaskan, disebabkan karena adanya penelusuran aktif atau Active Case Findings (ACF) dari tim surveilans Pemerintah provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan data milik Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dia mengatakan, terdapat 3.567 kasus atau sekitar 28 persen berasal dari hasil penelusuran aktif.

“Dari ACF itu dilanjutkan dengan penelusuran kotak erat dengan total kasus 3.694 kasus atau sekitar 29 persen selama PSBB transisi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper