Bisnis.com, JAKARTA - PT LRT Jakarta menggandeng perusahaan layanan keuangan berbasis digital, LinkAja untuk layanan pembayaran tiket nirsentuh atau touchless dalam sistem digital atau nontunai.
Kerja sama ini diharapkan mampu mempermudah pelanggan dalam menjangkau semua alat pembayaran.
Direktur Utama PT LRT Jakarta, Wijanarko mengatakan, opsi pembayaran dengan LinkAja merupakan bentuk peningkatan layanan PT LRT Jakarta dalam memenuhi kebutuhan para pengguna LRT Jakarta yang semakin banyak bertransaksi secara non tunai.
"Tidak hanya melayani pembelian tiket menggunakan uang elektronik berbasis kartu, kami juga mengembangkan inovasi pembelian tiket berbasis server melalui kerja sama dengan LinkAja. Semoga dengan adanya kerja sama ini misi kami untuk mengembangkan jaringan transportasi publik yang modern dan terintegrasi dapat segera terwujud," ujar Wijanarko, Senin (3/8/2020), dikutip dari situs Pemprov DKI beritajakarta.
Tarif yang berlaku untuk LRT Jakarta adalah sebesar Rp 5.000, yang akan dipotong pada saat masuk gate sebesar Rp 8.500,00. Sisa saldo sebesar Rp3.500,00 akan dikembalikan pada saat tap out di gate keluar.
Pengembalian sisa saldo tersebut tidak berlaku apabila pengguna LRT Jakarta melanjutkan perjalanan dengan menggunakan BRT Transjakarta pada gate integrasi di stasiun Pemuda - Velodrome.
Direktur Utama LinkAja, Haryati Lawidjaja menambahkan, kerja sama LinkAja sebagai mitra pembayaran di LRT Jakarta merupakan wujud komitmen perusahaan untuk dapat menjadi solusi bagi berbagai kebutuhan harian masyarakat, dengan memperluas akses pembayaran non tunai yang memudahkan berbagai akses kehidupan.
"Kami harap semakin banyak masyarakat yang dapat teredukasi mengenai pentingnya penggunaan transaksi digital dalam kegiatan sehari-hari, termasuk saat melakukan perjalanan," tandasnya.