Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Kematian Akibat Covid-19 di Jakarta 3,6 Persen, di Bawah Angka Nasional

Tingkat kematian di Jakarta mencapai 3,6 persen dari total kasus positif Covid-19, di bawah persentase nasional yang sebesar 4,5 persen. Angka itu juga mulai menunjukkan penurunan dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2020 di mana tingkat kematian akibat Covid di DKI Jakarta mencapai level 4 persen
Sebaran kasus Covid-19 di kelurahan di DKI Jakarta. JIBI/Bisnis-Nancy Junita/corona.jakarta.go.id
Sebaran kasus Covid-19 di kelurahan di DKI Jakarta. JIBI/Bisnis-Nancy Junita/corona.jakarta.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak 953 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di DKI Jakarta hingga, Selasa (11/8/2020). Sementara itu jumlah kasus positif di DKI Jakarta mencapai 26.664.

Alhasil tingkat kematian di Jakarta mencapai 3,6 persen dari total kasus positif Covid-19. Jumlah tersebut berada di bawah persentase nasional yang sebesar 4,5 persen. Angka itu juga mulai menunjukkan penurunan dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2020 di mana tingkat kematian akibat Covid di DKI Jakarta mencapai level 4 persen. 

"953 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3,6 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 4,5 persen," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani dalam keterangan resmi, Selasa (11/8/2020).

Sementara itu, untuk kasus sembuh di Ibu kota sebanyak 16.927 orang. Artinya, tingkat kesembuhan Covid-19 di DKI Jakarta sebesar 65,3 persen.

Adapun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melakukan tes PCR sebanyak 5.401 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 4.522 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 471 positif dan 4.051 negatif.

"Dari 471 kasus positif tersebut, 90 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan. Untuk rate test PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 44.113. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 44.667," kata Fify.

Dia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Mengacu pada hal tersebut, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.

"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4X lipat standar WHO," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ropesta Sitorus
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper