Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat positivity rate atau rasio kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta mencapai 8,4 persen selama satu pekan terakhir. Realisasi itu meningkat dibandingkan pekan lalu yang tercatat sebesar 7,4 persen.
“Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,4 persen, sedangkan Indonesia sebesar 15,2 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani dalam keterangan resmi pada Selasa (11/8/2020).
Fify menuturkan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta sebanyak 471 orang pada hari ini. Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta sebanyak 8.784 orang yang tengah dirawat atau menjalani isolasi.
“Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 26.664 kasus. Dari jumlah tersebut, 16.927 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 63,5 persen, dan 953 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3,6 persen,” kata dia.
Pada hari ini, menurut dia, pihaknya telah melakukan pengetesan PCR kepada 5.401 spesimen. Dari jumlah itu, sebanyak 4.522 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 471 positif dan 4.501 negatif.
Berdasarkan catatan Bisnis, positivity rate Covid-19 di wilayah Ibu Kota pada pekan lalu mencapai 7,4 persen. Hal itu disebabkan karena rendahnya kemampuan testing yang dilakukan daerah penyangga.
Baca Juga
“Minggu ini kita mencapai 7,4 persen, artinya ini menjadi warning untuk kita semua karena positivity rate di DKI meningkat. Bagaimana kita menyinergikan DKI bersama dengan Bodetabek, karena tidak mungkin DKI bergerak sendiri,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam webinar pada Kamis (6/8/2020).
Sementara itu, Widyastuti membeberkan kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit DKI Jakarta sedang dalam kondisi kritis.
“Saat ini kita sedang dalam kondisi yang kritis karena harian kapisitas tempat tidur yang terpakai lebih dari 50 persen, tentu kita harus waspada,” kata Widyastuti dalam webinar tersebut.
Jika tidak ditambahkan, menurut dia, ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di wilayah DKI Jakarta bakal menipis atau kapasitas pasien berlebih.
“Kalau tidak ditambahkan kapasitas tempat tidurnya sementara testing kita harian 5 ribu spesimen yang kita lakukan secara gratis kemudian ditambahkan kolaborasi dengan laboratorium swasta tentu akan jebol karena tidak cukup,” ujar Widyastuti.