Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah DKI Jakarta mulai kewalahan merawat jumlah pasien yang terus meningkat dua pekan terakhir. Alasannya, kapasitas tempat tidur yang disediakan sudah penuh untuk menampung antrean pasien.
Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Erlina Burhan menuturkan, pihaknya terpaksa menolak puluhan pasien rujukan dari sejumlah rumah sakit lantaran tempat tidur yang dipersiapkan sudah penuh terisi.
“Kita lagi full ini dan banyak rujukan yang kita tolak karena enggak ada tempat, ada beberapa hampir 50 sampai 70 pasien antreannya,” kata Erlina melalui sambungan telepon kepada Bisnis pada Rabu (12/8/2020).
Ihwal antrean itu, Erlina menuturkan, pihaknya mesti menunggu pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh untuk dapat tempat tidur kosong. Sehingga, pasien rujukan yang mengantre bisa mendapat tempat tidur tersebut.
“Paling kita bisa masuk beberapa [pasien], masih menunggu pasien pulang sehingga pasien baru bisa masuk esok harinya,” tuturnya.
Dia menuturkan, Rumah Sakit Umum Persahabatan (RSUP) Persahabatan memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak kurang lebih 180.
Cerita yang sama berlaku bagi Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso yang mengalami penuhnya tempat tidur imbas dari melonjaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.
“Laporan pagi ini sudah penuh, kalau nanti penuh biasanya kita antrekan dulu di IGD kalau rumah sakit yang lain tidak bisa menerima,” kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril, melalui sambungan telepon kepada Bisnis pada Rabu (12/8/2020).
Menurut Syahril, pihaknya telah menyiapkan 50 tempat tidur untuk ruang rawat inap dan 10 tempat tidur untuk ruang IGD.
“Iya sudah melampaui 50 persen perlu disiagakan untuk yang dirawat dan diisolasi, nanti tentu pasien yang dirawat akan terus berputar,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti membeberkan kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit DKI Jakarta sedang dalam kondisi kritis.
“Saat ini kita sedang dalam kondisi yang kritis karena harian kapisitas tempat tidur yang terpakai lebih dari 50 persen, tentu kita harus waspada,” kata Widyastuti saat memberi keterangan dalam sebuah webinar pada Kamis (6/8/2020).
Jika tidak ditambahkan, menurut dia, ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di wilayah DKI Jakarta bakal jebol atau overkapasitas.
“Kalau tidak ditambahkan kapasitas tempat tidurnya sementara testing kita harian 5 ribu spesimen yang kita lakukan secara gratis kemudian ditambahkan kolaborasi dengan laboratorium swasta tentu akan jebol karena tidak cukup,” ujar Widyastuti.