Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan tidak ada rumah sakit rujukan Covid-19 yang mengalami kelebihan pasien atau overkapasitas terkait Covid-19.
"Tidak overload. Kapasitas [tempat tidur] kami lebih dari cukup. Memang ada peningkatan dari 45 menjadi 55 persen tingkat keterisiannya. Tapi masih mencukupi. Jadi tidak ada pasien yang terbengkalai," kata Wagub Ahmad Riza Patria atau Ariza melalui sambungan telepon, Rabu (12/8/2020).
Ihwal peningkatan keterisian tempat tidur, Ariza beralasan pihaknya tengah gencar melakukan pelacakan kasus di tengah masyarakat.
Malahan, lanjutnya, kapasitas tes PCR di DKI Jakarta sudah mencapai angka 5 hingga 10 ribu tes per hari.
"Di Jakarta memang penyebarannya tinggi karena testing banyak. Luar biasa testing kita. Jumlahnya bisa 5 sampai 10 ribu per harinya. Sudah jauh di atas 55 ribu lebih per pekan," kata dia.
Sementara itu, sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah DKI Jakarta mulai kewalahan merawat jumlah pasien yang terus meningkat dua pekan terakhir.
Baca Juga
Kapasitas tempat tidur yang disediakan kabarnya sudah penuh untuk menampung antrean pasien.
Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Persahabatan Erlina Burhan menuturkan, pihaknya terpaksa menolak puluhan pasien rujukan dari sejumlah rumah sakit lantaran tempat tidur yang dipersiapkan sudah penuh terisi.
“Kita lagi full ini dan banyak rujukan yang kita tolak karena enggak ada tempat, ada beberapa hampir 50 sampai 70 pasien antreannya,” kata Erlina melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Rabu.
Ihwal antrean itu, Erlina menuturkan, pihaknya mesti menunggu pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh untuk dapat tempat tidur kosong. Dengan begitu pasien rujukan yang mengantre bisa mendapat tempat tidur.
“Paling kita bisa masuk beberapa [pasien], masih menunggu pasien pulang sehingga pasien baru bisa masuk esok harinya,” tuturnya.