Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jakarta Diprediksi Lalui Gelombang Pertama Covid-19 Sebelum Akhir Tahun

Cakupan testing di DKI Jakarta cenderung stabil dalam batas yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tugu Peringatan Covid-19 di Kecamatan Pasar Rebo yang terletak di Jalan Raya Kalisari (pertigaan gentong)./JIBI-Bisnis-Nancy Junita
Tugu Peringatan Covid-19 di Kecamatan Pasar Rebo yang terletak di Jalan Raya Kalisari (pertigaan gentong)./JIBI-Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman memperkirakan Provinsi DKI Jakarta melampui gelombang pertama Pandemi Covid-19 pada sebelum akhir tahun 2020.

Dicky berpendapat prediksi itu berdasar pada cakupan testing DKI Jakarta yang cenderung stabil dalam batas yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Untuk DKI Jakarta dan sekitarnya bisa diperkirakan sebelum akhir tahun ini gelombang pertama bisa selesai. Bahwa DKI Jakarta bisa mengalami gelombang berikutnya tentunya tetap ada,” ujar Dicky melalui pesan suara dari Australia, Selasa (22/9/2020).

Stabilitas kapasitas testing, menurut Dicky, memiliki modal yang pasti secara keilmuan untuk melandaikan kurva pandemi di DKI Jakarta.

Kendati demikian, dia mengatakan, sulit untuk memprediksi puncak pandemi secara nasional. Dia beralasan karakteristik Indonesia terbilang unik karena merupakan negara kepulauan.

Dengan demikian, masing-masing daerah memiliki capaian yang berbeda dalam menangani Covid-19.

“Jadi Indonesia ini punya karakteristik yang khusus karena negara kepulauan sehingga kalau bicara puncak kurva pandemi di Indonesia belum bisa diprediksi dengan tepat, yang jelas bukan tahun ini untuk Indonesia,” ujarnya.

Dia juga menambahkan secara nasional kondisi kurva Covid-19 masih terbilang kritis hingga kuartal pertama tahun 2021.

“Itu terlihat karena terutama belum meratanya cakupan strategi testing-nya, tracing-nya yang belum merata di semua wilayah dan juga belum merujuk pada target yang ditetapkan WHO yakni 1 per 1.000 orang per minggu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper