Bisnis.com, JAKARTA — Nilai transaksi Jakarta Fair 2025 tercatat sebesar Rp7,3 triliun, menurun dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp7,5 triliun.
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menjelaskan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh keterlambatan pelaksanaan Jakarta Fair tahun ini yang mundur satu pekan karena penyelenggaraan Indo Defence 2025 Expo.
“Memang ada turun. Karena apa, kemarin di sini (Jakarta Fair 2025) terlambat mulainya. Hampir seminggu. Kan ada Indo Defense. Jadi memang ada penurunan. Di korting satu minggu,” ujar Rano di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025).
Meski turun, Rano menilai capaian transaksi tahun ini masih menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Jakarta dalam keadaan baik.
“Dan istilahnya ya pendapatan juga melebih target sampai 7,3 triliun. Ini menandakan bahwa secara ekonomi Jakarta fine-fine saja,” tutur Rano.
Rano berharap nilai transaksi Jakarta Fair dapat meningkat pada tahun depan, terutama dalam rangka menyambut peringatan 500 tahun Jakarta. Dia menekankan bahwa penyelenggaraan Jakarta Fair 2026 harus lebih besar dan digelar selama sebulan penuh.
Baca Juga
Lebih lanjut, Rano mengungkapkan bahwa sejumlah aspek penyelenggaraan tahun ini akan dievaluasi, salah satunya terkait harga tiket yang dinilai terlalu mahal.
“Kita juga dapat masukan, misalnya, maaf, tiket mahal. Nanti kita evaluasi. Karena memang kalau Sabtu, weekend pasti mahal. Hari biasa normalnya biasa saja,” ujarnya.