Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Konstruksi Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta Silvia Halim menerangkan pengerjaan paket kontrak CP 202 yang meliputi infrastruktur dari Harmoni sampai Mangga Besar berisiko tinggi.
Hal itu diungkapkan Silvia berkaitan dengan minusnya minat kontraktor Jepang untuk mengambil pengerjaan kontruksi di lapangan terkait pengerjaan infrastruktur MRT tersebut.
“CP 202 itu adalah stressed dari Harmoni sampai Mangga besar itu adalah Jalan Gajah Mada, Jalam Hayam Wuruk, yang dipisah oleh Kali Ciliwung jadi kompleksitas itu ada macam-macam,” tuturnya dalam diskusi virtual, Senin (19/10/2020).
Dia mengatakan stasiun itu bakal ditempatkan di koridor sisi Jalan Gajah Mada. Hanya saja, dia mengatakan, koridor itu sudah sempit. Dengan demikian, pembangunan stasiun itu nantinya bakal dilakukan sedalam 30 meter.
“Pada saat kita ngomong pembangunan yang dalam itu, kondisi sekitarnya itu adalah bangunan-bangunan yang sudah tua, banyak cagar budayanya dan Kali Ciliwung juga harus dipertahankan operasionalnya untuk mencegah banjir dan kondisi tananhnya setiap tahun juga terus menurun,” ujarnya.
Paket kontrak MRT Jakarta Fase 2 A itu berkaitan dengan pengadaan paket kontrak CP 202 untuk pengerjaan stasiun mulai dari Harmoni sampai Mangga Besar, CP 205 pembuatan sistem perkeretaapian dan rel, serta CP 206 untuk pengadaan kereta alias rolling stock.
Di sisi lain, PT MRT Jakarta wajib menggandeng kontraktor Jepang imbas dari skema perjanjian pembiayaan Special Terms for Economic Partnership (Tied Loan) yang diberikan oleh Japan International Cooperation Agency Official Development Assistance (JICA ODA) Loan.
Sebelumnya, proyek kereta MRT Fase 2A untuk paket CP-201, rute Thamrin-Monas, sudah berjalan sebesar 8,157 persen dari target awal di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Jakarta William Sabandar terkait progres fisik pengerjaan konstruksi.
“Sampai saat ini kita masih on schedule, tidak ada delayed sesuai target progres fisik sampai saat ini 8,157 persen dari hasil opname yang kita lakukan akhir bulan ini,” kata William dalam sebuah Webinar, Rabu (30/9/2020).
Kegiatan yang sudah rampung itu, tutur William, ada relokasi pohon, pengerjaan traffic diversion di Jl Thamrin dan Pembongkaran JPO di Bank Indonesia.