Bisnis.com, JAKARTA - Polres Bogor, Polda Jawa Barat akan menutup Jalur Puncak di Pos Polisi Gadog, apabila volume kendaraan menuju Puncak mengalami peningkatan lebih dari 50 persen dari kondisi normal.
"Ketika dari Gugus Tugas ini menyatakan bahwa di atas sudah melebihi kapasitas 50 persen baru kita laksanakan pemutaran arus (kendaraan)," kata Kepala Urusan pembinaan Operasi (KBO) Lantas Polres Bogor, Iptu Ketut Laswarjana kepada wartawan di Pos Polisi Gadog, Ciawi, Bogor, Kamis.
Dia menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor yang diketuai oleh Bupati Bogor Ade Yasin mengenai peningkatan volume kendaraan di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu.
Hingga Kamis pagi, Ketut Laswarjana mencatat peningkatan sekitar 20 persen volume kendaraan, sehingga memberlakukan satu arah atau one way ke arah Puncak mulai pukul 08.00 WIB.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa kendaraan di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor akan diputar balik saat libur panjang Maulid Nabi, sebagai langkah pembatasan wisatawan di tengah pandemi Covid-19.
"Tujuannya (ke Puncak) juga harus jelas, jangan juga sampai tidak jelas. Insya Allah akan kita putar balik," ucap Ade Yasin.
Menurutnya, cara tersebut terbilang efektif untuk tidak membuat kepadatan di jalur penghubung Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur tersebut, sehingga dia berharap jumlah pengunjung di masing-masing tempat wisata dapat terkendali sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Ade Yasin mengatakan bahwa hampir setiap libur panjang, Jalur Puncak dipadati oleh kendaraan berpelat nomor luar Bogor, terutama pelat B (Jakarta).
Dia khawatir, kedatangan para wisatawan dari luar daerah secara tak terkendali akan meningkatkan kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor, yang sejauh ini statusnya masih zona oranye.
"Kebanyakan yang masuk ke Puncak itu pelat B, mungkin mereka juga ingin menghirup udara segar, tapi jangan justru menimbulkan penularan dengan cara berkerumun," kata Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor itu.