Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Ini Kata Epidemiolog soal Penanganan Covid-19

Operasi yustisi bisa menjadi salah satu langkah Pemprov DKI untuk menata kota menjadi lebih baik, sehingga tidak dicap sebagai kota yang amburadul.
Peta sebaran Covid-19 DKI Jakarta berwarna kuning, Selasa (8/9/2020) dipantau di aplikasi JAKI. JIBI/Bisnis-Mutiara Nabila
Peta sebaran Covid-19 DKI Jakarta berwarna kuning, Selasa (8/9/2020) dipantau di aplikasi JAKI. JIBI/Bisnis-Mutiara Nabila

Bisnis.com, JAKARTA – Epidemiolog Pandu Riono menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soenarnoputri yang menyebut Jakarta amburadul.

Pandu merespons pernyataan Megawati itu dengan menghadirkan data-data kasus Covid-19 di Jakarta lewat akun Twitter @drpriono, Jumat (13/11/2020).

Menurut Pandu, bahwa Jakarta sudah cukup baik menggunakan data-data dalam penanganan Covid-19.

“Maafkan yg bilang ‘Jakarta Ambur Adul’, karena ketidaktahuan atau sebab lain. Fakta @DKIJakarta mengatasi pandemi dengan berbasis data dan terapkan prinsip keilmuan yg benar. Secara Nasional @lawancovid19_id masih kebingungan, maafkan karena belum faham. @jokowi @aniesbaswedan,” tulisnya dalam akun Twitternya, Jumat (13/11/2020).

Sementara itu, pengamat tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriyatna juga mengatakan, penyebab Jakarta dicap menjadi kota amburadul karena kurangnya edukasi kepada masyarakat tentang cara hidup di kota.

Yayat kemudian menyarankan Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar operasi yustisi bagi para pendatang.

Menurut  dia, operasi yustisi bisa menjadi salah satu langkah Pemprov DKI untuk menata kota menjadi lebih baik, sehingga tidak dicap sebagai kota yang amburadul.

Sebagai Ibu Kota Republik Indonesia, Jakarta memang mencatatkan mobilitas luar biasa setiap hari. Dalam konteks penanganan Covid-19 mobilitas penduduk menjadi masalah utama, terutama pada fase pelonggaran PSBB.

“Oleh karena itu, aktivitas surveilans tidak boleh kendor sedikitpun. Tes harus lebih ditingkatkan, lebih cepat hasil didapat, pelacakan kasus harus maksimal, perkuat isolasi komunal. @dinkesJKT,” imbuh Pandu.

Dia mengimbau agar tes PCR dilakukan fokus pada orang-orang yang kontak erat, dari hasil pelacakan kasus, dan minta melakukan isolasi yang benar.

“Ingat kapasitas tes swab PCR masih rendah, jangan lakukan tes masif pada penduduk tanpa alasan yg kurang efektif. Obyektifnya, putus rantai penularan. Rekrut banyak pelacak kasus, agar efektif,” tegas Pandu.

Di sisi lain, Pandu juga menegaskan bahwa tren penurunan kasus Covid-19 di Indonesia sulit dipercaya bila tren jumlah swab tes PCR juga mengalami penurunan.

“Bisa saja kasus menurun karena tes menurun apapun sebabnya. Surveilans itu ada tiga kesatuan kegiatan: Tes, Pelacakan Kasus, dan Isolasi,” tulisnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyebut kondisi Jakarta amburadul. Menurutnya, DKI Jakarta harusnya bisa menjadi "City of Intellect" jika ditata kelola dengan baik.

Mega juga berharap tujuan penataan DKI Jakarta dirumuskan secara jelas dengan melibatkan para akademisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper