Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melakukan pelacakan atau tracing kepada warga yang hadir dalam acara pernikahan Habib Rizieq Shihab dan Maulid Nabi di markas Front Pembela Islam (FPI).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan pelacakan tersebut dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna mengetahui angka pasti warga yang terpapar Covid-19.
Sejauh ini, kata Riza baru diketahui ada 30 jamaah yang terpapar Covid-19 usai mengikuti acara di Petamburan Jakarta Pusat. Selain itu, ada 50 jamaah terpapar virus Corona usai mengikuti acara Maulid Nabi di Tebet, Jakarta Selatan.
"Semua yang positif akan dilakukan kontak tracing dan treatment. Prinsipnya kami minta masyarakat lebih disiplin, patuh dan taat," tuturnya, Senin (23/11/2020).
Dia mengimbau agar masyarakat yang mengikuti kedua acara tersebut, ikut tes swab yang digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jika tidak mau, Riza mengancam bakal mengganjar denda kepada warga yang menolak.
"Terkait swab memang ada ketentuan di perda tidak boleh menolak vaksin, kalau menolak ada aturan denda Rp5 juta, kalau dengan kekerasan Rp7 juta," katanya.
Baca Juga
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan juga melaporkan hal serupa bahwa setidaknya ada 80 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil pelacakan peserta kerumunan kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.
Kemenkes pun mengimbau orang yang telah mengikuti acara tersebut dan kontak erat agar melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Apabila bergejala juga diminta segera melakukan pemeriksaan.
“Bagi yang tidak bisa isolasi di rumah pemerintah juga sudah menyiapkan karantina mandiri di Wisma Atlet. Kalau bergejala, segera kunjungi puskesmas terdekat untuk tes PCR,” kata Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Muhammad Budi, Minggu (22/11/2020).