Bisnis.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendesak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menolak usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait usulan rute baru LRT Velodrome-Klender untuk menggantikan rute LRT Velodrome-Manggarai.
“Jika, nanti Kemenhub menerima usulan LRT Velodrome-Klender, maka itu berarti setuju dengan penghapusan LRT Velodrome-Manggarai. Perlu diingat bahwa Presiden Jokowi telah menetapkan LRT Velodrome-Manggarai sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN),” kata Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari melalui keterangan tertulis pada Senin (7/12/2020).
Dia mendesak agar Kementerian Perhubungan menolak usulan rute LRT Velodrome-Klender, sembari mendorong Pemprov DKI untuk segera mengerjakan LRT Velodrome-Manggarai.
Dia menerangkan, LRT Velodrome-Manggarai dibutuhkan warga Jakarta.
Rute ini rencananya akan diteruskan ke Dukuh Atas, sehingga terintegrasi dengan MRT, KRL Commuterline, LRT Jabodebek Adhi Karya, dan Kereta Api Bandara.
Sementara itu, menurut kajian PT Jakarta Propertindo (Jakpro), jumlah penumpang di jalur ini mencapai 136.200 orang per hari.
Jika rute itu dihapus, dia melanjutkan, Pemprov DKI bisa kehilangan potensi pendapatan Rp248 miliar per tahun, dengan asumsi harga tiket Rp5.000 per penumpang.
Menurut Menko Perekonomian Airlangga selaku Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), penyelesaian konstruksi proyek PSN ditargetkan paling lambat di kuartal ketiga tahun 2024.
Di sisi lain, tidak ada aktivitas pembangunan proyek LRT Jakarta selama 3 tahun dari 2018 hingga 2020 karena Anies tidak memberikan alokasi anggaran.
“Tahun 2024 itu tidak lama lagi. Sekarang adalah saatnya pemerintah bekerja melaksanakan pembangunan LRT Velodrome-Manggarai yang telah ditetapkan Presiden Jokowi, bukan malah buang-buang waktu melakukan kajian rute baru,” tuturnya.