Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

12.240 Pasien Covid-19 Meninggal, Kebijakan Contact Tracing DKI Dinilai Tak Tepat

“Kita gagal mendeteksi secara dini secara cepat kasus infeksi yang terjadi di kelompok risiko dari usia lanjut, komorbid."
Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta melakukan dekontaminasi usai menyemprotkan cairan disinfektan di Kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/12/2020). Proses disinfeksi tersebut dilakukan menyusul terkonfirmasi positif Covid-19 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria./Antararnrn
Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta melakukan dekontaminasi usai menyemprotkan cairan disinfektan di Kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/12/2020). Proses disinfeksi tersebut dilakukan menyusul terkonfirmasi positif Covid-19 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia hingga Selasa (8/12/2020) mencapai 2.842 orang.

Berdasarkan data itu, Dinkes DKI Jakarta mengindentifikasi tingkat kematian pasien konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta sebesar 1,9 persen.

Angka itu berasal dari jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta yang sebanyak 146.601 orang sejak awal Maret 2020.

Kendati demikian, tingkat kematian itu disinyalir lebih tinggi dari data yang disampaikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Alasannya, grafik pemakaman jenazah dengan protap penanganan Covid-19 melesat hingga di angka 9.398 kasus secara kumulatif.

Malahan, pemakaman dengan prosedur Covid-19 tersebut  kian intens sejak akhir Agustus 2020. Tercatat, pada 27 Agustus 2020 jumlah jenazah yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19 sebanyak 50 kasus.

Tren peningkatan pemakaman dengan prosedur Covid-19 itu terus mengalami peningkatan. Pada 25 September 2020, misalnya, jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 menyentuh di angka 72 kasus.

Mulai dari Oktober hingga Desember, jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 bergerak fluktuatif dengan batas atas sebesar 62 kasus pada 30 November 2020 dan batas bawah di angka 32 kasus pada 9 November 2020.

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menuturkan tren peningkatan angka kematian kasus konfirmasi positif Covid-19 dan pemakaman dengan protap Covid-19 menunjukkan pandemi Covid-19 di DKI Jakarta belum terkendali.

Menurut Dicky, meningkatnya tren angka kematian menunjukkan strategi penelusuran kontak erat yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak tepat sasaran. Artinya, masih banyak masyarakat dengan risiko tinggi justru belum terindentifikasi sejak dini.

“Kita gagal mendeteksi secara dini secara cepat kasus infeksi yang terjadi di kelompok risiko dari usia lanjut, komorbid. Ini mengakibatkan mereka terinfeksi tanpa diketahui. Kemudian akhirnya cepat menjadi parah dan ketika datang  ke rumah sakit telat,” kata Dicky melalui pesan suara pada Selasa (8/12/2020).

Di sisi lain, Dicky bercerita, tenaga kesehatan pun bakal kesulitan menerima pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang terlanjur lambat untuk dilacak. Lantaran, pasien tersebut sudah dalam kondisi kritis untuk ditangani.

“Angka kematian ini menjadi salah satu indikator keberhasilan pengendalian pandemi. Selama wilayah tersebut ada angka kematian, belum bisa dia dikatakan terkendali. Kemudian dilihat dari positivity rate yang ada ini menunjukkan bahwa sangat wajar banyak kasus yang dirawat di rumah sakit,” jelasnya.

Komentar DPRD

Menanggapi grafik kematian itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan, Pemprov DKI telah menyiapkan alokasi anggaran dalam APBD 2021 untuk perluasan lahan pemakaman bagi pasien positif maupun suspek Covid-19.

Langkah itu diambil lantaran hampir seluruh lokasi pemakaman Covid-19 penuh.  Dia mencontohkan, lokasi pemakaman di Pondok Ranggon.

“Tinggal di Tegal Alur, saya kira sebentar lagi Tegal Alur juga [penuh]. Secara umum, semua makam harus ada perluasan. Anggarannya sudah disiapin tinggal dilaksanakan,” ujarnya.

Kapasitas Tempat Tidur

Ihwal kapasitas layanan kesehatan, Dinkes DKI Jakarta mencatat keterpakaian tempat tidur bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di ruang isolasi di DKI Jakarta sebesar 79 persen dari total kapasitas 6.318 tempat tidur di 98 rumah sakit rujukan. Dengan total pasien sebanyak 4.979 orang.

Data itu dihimpun Dinas Kesehatan DKI Jakarta sampai 6 Desember 2020.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia menuturkan keterpakaian tempat tidur di ruang ICU berada di kisaran 72 persen dari total kapasitas 872 tempat tidur di 98 rumah sakit rujukan. Dengan total pasien sebanyak 630 orang.

Kepala Sekretariat RSD Covid-19 Wisma Atlet Tjahja Nurrobi menuturkan tingkat keterpakain tempat tidur di Tower 5 sudah menyentuh 80 persen.

Tower 5 khusus untuk isolasi mandiri pasien konfirmasi positif Covid-19 dengan kapasitas tampung sebanyak 1.570 orang.

Data itu diungkapkan berkaitan dengan peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 secara nasional sepekan terakhir.

Malahan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan kasus konfirmasi Covid-19 secara nasional sempat mencapai 6.267 orang pada Minggu (29/11/2020).

“Sejak kira-kira satu minggu yang lalu kita melihat adanya tren penambahan jumlah kasus, kurvanya semakin curam tiga hari yang lalu,” kata Tjahja dalam dialog BNPB, Senin (30/11/2020).

Sementara, tingkat keterpakaian tempat tidur di tower 4,6, dan 7 yang dikhususkan untuk perawatan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai angka 50 persen.

“Untuk saat ini di Rumah Sakit Wisma Atlet total dari pasien ini masih di 3.500 pasien. Namun kita melihat bukan masalah persentase jumlahnya, tetapi kita lihat percepatan pengisiannya sehingga kita perlu antisipasi,” kata dia.

12.240 Pasien Covid-19 Meninggal, Kebijakan Contact Tracing DKI Dinilai Tak Tepat

Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyemprotkan cairan disinfektan di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/12/2020). Proses disinfeksi tersebut dilakukan menyusul terkonfirmasi positif Covid-19 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria./Antara

586.842 Kasus

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat secara akumulatif jumlah kematian pasien konfirmasi positif Covid-19 secara nasional sudah mencapai 18.000 orang hingga hari ini, Selasa (8/12/2020).

Satgas mencatat pasien konfirmasi positif Covid-19 yang meninggal pada hari itu  sebanyak 133 orang.

Di sisi lain, Satgas melaporkan terjadi penambahan kasus positif infeksi Virus Corona sebanyak 5.292 per Selasa (8/12/2020). Dengan demikian, total kasus positif infeksi Virus Corona mencapai 586.842 orang. 

Sedangkan pasien konfirmasi positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh pada hari ini mencapai 4.295 orang. Secara akumulutif, pasien sembuh sudah mencapai 483.497 orang.

Adapun, jumlah suspek mencapai 70.450 dan spesimen yang diperiksa sebanyak 52.819. Adapun, 508 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi Indonesia terdampak Virus Corona.

Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat terjadi penambahan kasus positif infeksi Virus Corona sebanyak 8.369 per hari Kamis (3/12/2020).

Penambahan kasus baru Covid-19 pada hari itu menjadi rekor baru. Sebelumnya, rekor tertinggi penambahan kasus harian Virus Corona terjadi pada 29 November 2020.

Kala itu, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat terjadi penambahan kasus positif infeksi Virus Corona sebanyak 6.267 orang. Pada hari yang sama, penambahan harian pasien meninggal melonjak mencapai 169 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper