Potensi Risma
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan, Risma memang potensial bertarung dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta berikutnya. Tapi, dia mengingatkan, tak mudah untuk melawan Anies Baswedan selaku petahana.
"Kalau membaca secara umum, Risma potensial, tapi melawan dan menantang petahana itu bukan perkara gampang," katanya, Minggu (10/1/2021).
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin, memiliki pendapat berbeda. Dia mengatakan, bila Pilgub DKI digelar pada 2022, maka Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria bisa menjalankan tiga skenario.
Skenario Pilkada DKI 2022 ini jadi bahan diskusi di kalangan parpol dan pengamat, karena jika merujuk periode kepemimpinan kepala daerah, dalam ini gubernur, maka masa jabatan Anies akan berakhir pada 2022.
Skenario pertama, Riza bisa maju sendiri menjadi calon gubernur, tanpa Anies Baswedan, kata Ujang, Kamis (28/1/2021).
Skenario kedua, Riza bisa tetap menjadi wakil gubernur bergandengan dengan Anies. Ketiga, Riza juga bisa disandingkan dengan Tri Rismaharini, yang berpotensi diusung PDI Perjuangan menjadi penantang Anies.
Menurut Ujang, menyandingkan Riza dengan Risma sangat mungkin terjadi, karena hubungan PDIP dengan Gerindra sedang berjalan harmonis.
"Riza bisa saja menjadi wakil Risma karena tak ada yang tak mungkin dalam politik. Hubungan kedua partai mereka juga sedang berjalan baik."
Namun, skenario itu semua tergantung dari dinamika politik yang akan terjadi ke depan. Menurut Ujang, jika Riza Patria mau aman lebih baik tetap bergandengan dengan Anies lagi.
“Satu paket dengan Anies. Karena Aniesnya incumbent gubernur. Dianya incumbent wakil gubernur. Kuat dan bisa menang lagi."