Bisnis.com, JAKARTA - Video evakuasi jenazah di tengah banjir yang dilakukan Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 Polda Metro Jaya ramai diperbincangkan warganet, Sabtu (20/2/2021).
Video dengan durasi 1 menit 30 detik itu diunggah akun Twitter resmi Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri, Sabtu (20/2/2021) pukul 13.12 WIB.
Video itu menampilkan upaya tim khusus yang mengenakan alat pelindung diri atau APD tengah mengevakuasi jenazah yang ditempatkan pada sebuah peti yang dibungkus (wrapping) khusus. Peti Jenazah itu diletakkan pada sebuah perahu karet ketika dievakuasi dari pemukiman padat penduduk.
"POLDA METRO JAYA - Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 Polda Metro Jaya Evakuasi Jenazah Ditengah Banjir," demikian kutipan dalam unggahan akun Twitter tersebut.
POLDA METRO JAYA - Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 Polda Metro Jaya Evakuasi Jenazah Ditengah Banjir pic.twitter.com/NWDiMb1Z3T
— Divisi Humas Polri (@DivHumas_Polri) February 20, 2021
Video tersebut ramai direspons warganet. Hingga berita ini dituliskan, video itu dikomentari 810 kali, diunggah ulang (retweet) sekitar 1.400 kali, dan disukai sekitar 1.400 pengguna Twitter.
Namun, warganet justru berfokus pada salah satu aksi tim khusus tersebut yang tampak merebut telepon seluler (HP) salah satu warga di pemukiman. Adegan itu tampak pada detik ke-35 video tersebut.
Baca Juga
Banyak warganet yang menyoroti aksi tim khusus itu. Salah satunya adalah akun @PimenGabut.
"Melihat dari rep nya pada fokus oknum yg ambil hp warga bukan pada pengorbanan petugas yg dg sulit menjalankan tugasnya harus pake APD. Seharusnya petugas lebih sabar bisa jadi niatnya baik kan kalo di viralin warga Apakah ini yg di sebut nila setitik rusak susu se sekolam," tulisnya di kolom komentar unggahan itu.
Akun lain mempertanyakan langkah tim khusus merebut telepon seluler warga yang merekam evakuasi itu.
"Ini kenapa ya HP warga dirampas? Apa emang gak boleh ngevideoin? Klo emang gak boleh apa musti kayak gitu caranya?" tulis akun @ardhibirhonx.
Sementara itu, akun @cantonaisme menuli, "Itu di detik 35 an kenapa ngerampas hp warga?"