Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies: Pelajaran Penting dari RA Kartini Adalah Kekuatan Gagasan

Mengenang Hari Kartini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa kata-kata, ide dan gagasan RA Kartini banyak mewujud dalam karya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai menghadiri Rapim Polda Metro Jaya di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Kamis (18/2/2021). JIBI/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai menghadiri Rapim Polda Metro Jaya di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Kamis (18/2/2021). JIBI/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku banyak memetik inspirasi perjuangan dari Raden Adjeng Kartini (1879-1904) yang karyanya masih dikenang hingga hari ini.

“Yang ditinggalkan oleh Ibu Kartini adalah kata-kata yang berisi ide dan gagasan. Dan ide dan gagasan yang mewujud dalam membentuk karya,” kata Anies di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (21/4/2021).

Ihwal inspirasi itu, Anies bercerita, Rumah Sakit Budi Kemuliaan yang didirikan tahun 1917 di Jakarta lahir dari sekelompok orang yang terilhami oleh tulisan-tulisan Kartini. Gagasan dalam tulisan itu kemudian menggerakan orang untuk membuat fasilitas layanan kesehatan tersebut.

“Pelajaran penting dari RA Kartini adalah kekuatan gagasan. RA Kartini hidupnya hanya 25 tahun, tapi gagasannya hidup sampai dengan hari ini,” tuturnya.

Hari Kartini dirayakan setiap 21 April dan identik dengan perjuangan emansipasi dan penggunaan pakaian adat perempuan yang biasa dilakukan sebagai bentuk peringatan terhadap perjuangannya.

Sosok R.A. Kartini lekat dengan perjuangan persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan, hal ini yang juga dikenal dengan emansipasi. Kartini tak sependapat dengan budaya turun-temurun yang menempatkan perempuan di posisi pasif dalam kehidupan.

Di Surat Nomor 108 Tahun 1964 yang ditandatangani Soekarno pada 2 Mei 1964, ditetapkan tanggal 21 April sebagai perayaan Hari Kartini sebagai Hari Besar Nasional dan juga menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Tanggal 21 April dipilih berdasarkan hari lahir Kartini di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879.

Kartini mampu mendobrak stereotip tentang perempuan dengan surat-suratnya yang nantinya akan menjadi buku. Karena kepandaiannya berbahasa Belanda, Kartini kerap kali berbalas pesan dengan teman-temannya yang juga berasal dari Belanda.

Ide tulisannya selalu ia kirim ke surat kabar De Hollandsche Lelie yang kemudian nanti akan dimuat. Dari surat-suratnya, Kartini membaca sambil membuat catatan-catatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper