Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 dan DBD Naik, SMAN Unggulan MH Thamrin Batal Uji Coba Belajar Tatap Muka

Taga menerangkan alasan pembatalan itu lantaran tiga RW yang mengitari sekolah itu mengalami kenaikan kasus konfirmasi yang signifikan beberapa waktu terakhir. Di sisi lain, pihak sekolah tetap berencana untuk menguji coba alat untuk pembelajaran campuran atau mixed learning.
SMAN Unggulan MH Thamrin
SMAN Unggulan MH Thamrin

Bisnis.com, JAKARTA — SMA Negeri Unggulan MH Thamrin di Kawasan Bampu Apus, Cipayung, Jakarta Timur batal menggelar uji coba pembelajaran tatap muka.

Alasannya, karena tiga RW di daerah itu mengalami lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang dibarengi demam berdarah dengue atau DBD.

“Tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka walaupun secara pelatihan sudah lulus, itu tidak masalah,” kata Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja saat dikonfirmasi, Kamis (10/6/2021).

Taga menerangkan alasan pembatalan itu lantaran tiga RW yang mengitari sekolah itu mengalami kenaikan kasus konfirmasi yang signifikan beberapa waktu terakhir. Di sisi lain, pihak sekolah tetap berencana untuk menguji coba alat untuk pembelajaran campuran atau mixed learning.

“Ketika guru mengajar di sekolah walaupun belum diizinkan oleh pihak kelurahan, guru mengajar di kelas, anak-anak di rumah melihat gurunya mengajar,” tuturnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengidentifikasi terdapat 800 klaster penyebaran Covid-19 di Ibu Kota selepas libur lebaran tahun ini. Adapun, 800 klaster itu diidentifikasi berasal dari pelaku perjalanan luar kota yang menggunakan kendaraan pribadi selama libur panjang itu.

“Jadi sekarang kita menemukan 800-an klaster dengan riwayat perjalanan luar kota. Rata-rata anggota klaster dua hingga tiga orang. Jadi ada sekitar 1.400 orang yang masuk dalam 800-an klaster tadi,” kata Dwi saat dikonfirmasi, Rabu (9/6/2021) malam.

Dwi menerangkan karakteristik klaster pandemi virus Corona di Ibu Kota saat ini bersifat sporadis dalam jumlah anggota kelompok infeksi yang relatif kecil. Belakangan, menurut dia, klaster Covid-19 itu tersebar merata di seluruh wilayah administrasi kota dan kabupaten yang ada di DKI Jakarta.

“Rata-rata cuma dua hingga tiga orang klasternya. Mayoritas sih klasternya kecil-kecil tapi banyak,” kata dia.

Sementara itu, pihak  Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 15 kasus varian baru Covid-19 yang sudah teridentifikasi di wilayah DKI Jakarta hingga 6 Juni 2021. Dari 15 kasus itu, satu kasus berasal dari transmisi lokal dengan varin Virus Corona B.1617.2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper