Bisnis.com, CIBINONG - Lonjakan angka kematian akibat Covid-19 membuat para penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipenjo, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, kewalahan.
Saban hari, belasan jenazah Covid-19 dimakamkan ke TPU Cipenjo. Selain itu, ada jenazah non-Covid-19 yang dikuburkan di sana.
Ada sembilan petugas penggali kubur di TPU Cipenjo. Namun, satu orang terpapar Covid-19 dan seorang lagi jatuh sakit karena kelelahan, maka hanya ada tujuh petugas yang harus menggali belasan liang lahat setiap hari.
Akibat jumlah petugas penggali kubur yang minim dan terkadang sudah kelelahan, keluarga jenazah terpaksa harus ikut menggali atau membawa tukang gali sendiri.
Camat Cileungsi Adhi Nugraha menyebut, saat ini volume pemakaman jenazah ke TPU Cipenjo sangat tinggi, sehingga membuat petugas penggali kubur kelelahan.
Adhi mengatakan, ada perwakilan keluarga jenazah yang menggali kubur sendiri atau yang sudah tahu membawa tukang gali sendiri.
“Solusinya, kita sedang siapkan TPU baru di Jatisari. Jadi nanti di pecah dua untuk Cileungsi,” kata Adhi saat dikonfirmasi, Rabu (14/7/2021).
Kapolsek Cileungsi Komisaris Andri Alam Wijaya mengatakan pemakaman di TPU Cipenjo melonjak sebab jenazah Covid-19 yang dimakamkan di sana bukan warga masyarakat Cileungsi atau Kabupaten Bogor saja.
“Tapi dari tempat lain seperti Jakarta dan Bekasi juga ikut dimakamkan di Cipenjo, sehingga membuat petugas gali harus menyiapkan lebih banyak lahan pekuburan. Sedangkan tenaga manusia itu kan terbatas,” kata Andri.
Kapolsek mengatakan dalam sehari, pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Cipenjo bisa mencapai 12 sampai 15 jenazah.
"Diukur dengan petugas yang ada saat ini, sisa 7 orang, berarti satu orang harus menggali kubur dua lobang. Wajar mereka kelelahan, kadang tujuh orang itu ada yang tidak masuk karena kelelahan juga,” ucap Andri.