Bisnis.com, JAKARTA - Total dividen dari perusahaan pelat merah Provinsi DKI Jakarta yang akan masuk ke kas Ibu Kota tahun ini diperkirakan tidak bakal menyentuh separuh dari penerimaan pada 2020.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembina BUMD (BPBUMD) Provinsi DKI Jakarta Riyadi memperkirakan penerimaan daerah dari perusahaan badan usaha milik daerah (BUMD) tahun ini hanya berkisar di angka Rp390 miliar.
Pada 2020, Pemprov DKI Jakarta menerima setoran senilai Rp826 miliar atas kinerja BUMD tahun 2019. Jumlah tersebut setara dengan 13 persen dari total APBD DKI Jakarta pada 2020.
Adapun, persentase dividen yang dibagikan tahun lalu tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2019, Pemprov DKI meraup setoran senilai Rp849,22 triliun atau 10,52 persen dari APBD periode tersebut.
Mengutip laporan resmi laporan resmi BUMD DKI, dividen 2020 diraup dari 17 perusahaan di antaranya dividen terbesar diraup dari PD Air Minum Jaya, PT Bank DKI, dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Secara terperinci, PD Air Minum Jaya memberikan setoran senilai Rp131 miliar, Transjakarta senilai Rp154 miliar, dan Bank DKI senilai Rp285,89 miliar.
Pada 2019, setoran terbesar diraup Pemprov DKI Jakarta dari sejumlah perusahaan di antaranya: Bank DKI senilai Rp240 miliar, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta (Perseroda), dan Transjakarta Rp114 miliar.
Perusahaan bir milik Pemprov DKI Jakarta PT Delta Djakarta Tbk. juga membagikan dividen dalam jumlah cukup besar di antara BUMD lain yakni Rp100,47 miliar.
PT Delta juga membagikan dividen dengan nilai cukup signifikan pada 2020 di tengah masa pandemi Covid-19. Perusahaan berkode saham DLTA tersebut tercatat menyetorkan Rp81,17 miliar kepada Pemprov DKI Jakarta.
Tahun ini, DLTA membagikan dividen kepada Pemprov DKI Jakarta senilai Rp52,5 miliar. Pemprov DKI Jakarta sendiri memiliki sebanyak 210,20 juta saham atau setara dengan 26,25 persen dari total saham perseroan.
"Namun, kinerja BUMD DKI Jakarta pada 2020 diperkirakan bakal menurun drastis menyusul lesunya perekonomian di Ibu Kota akibat pandemi Covid-19," ujar Riyadi kepada Bisnis, Selasa (16/11/2021).
Bahkan, Riyadi memproyeksikan kinerja perusahaan BUMD Provinsi DKI Jakarta untuk tahun 2022 belum akan kembali seperti situasi pada 2019.
Melihat kinerja perusahaan sepanjang 2021, ujarnya, peningkatan penerimaan daerah dari perusahaan BUMD tahun depan diperkirakan hanya berkisar di level Rp450 miliar.