Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Jakarta Biennale mulai besok, Minggu (21/11/2021) hingga 21 Januari 2022 dan dimeriahkan seniman dari 20 negara.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata menuturkan bahwa Jakarta Biennale tahun 2021 bisa menjadi alternatif daya tarik wisata bagi warga Jakarta meski berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
"Jakarta Biennale mengangkat tema ‘ESOK’, bagaimana sejarah dibangun bersama melalui kekuatan seni dan bagaimana praktik seni dapat berbicara lebih jauh tentang masa depan kemanusiaan. ‘ESOK’ dibayangkan sebagai sebuah tantangan bagi para seniman untuk mewujudkan visi masing-masing," jelas Andhika di kutip dari keterangan tertulis Dinas Parekraf DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Sabtu (20/11/2021).
Jakarta Biennale yang diselenggarakan pada masa pandemi Covid-19 ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, akan diluncurkan buku program serta materi publikasi lain yang dihadirkan secara digital dengan QR Code untuk diunduh oleh pengunjung.
Semua penjaga dan pengunjung pameran wajib menerapkan penjagaan serta pelaksanaan protokol kesehatan.
Direktur Artistik Jakarta Biennale, Dolorosa Sinaga mengatakan, Jakarta Biennale merupakan sebuah platform pergerakan untuk mengajak banyak pihak maupun komunitas-komunitas di ekosistem ekonomi kreatif berkolaborasi untuk merespons dan terlibat aktif dalam kegiatan Jakarta Biennale ‘ESOK’.
Jakarta Biennale 2021 diselenggarakan mulai tanggal 21 November 2021 hingga 21 Januari 2022. Beragam karya seni dipamerkan di ruang publik, antara lain Museum Nasional dan Museum Kebangkitan Nasional. Sedangkan, instalasi seni dipasang di berbagai titik di Ibu Kota, yaitu Taman Menteng, Cikini, Thamrin-Sudirman, serta Stasiun MRT.
Kegiatan ini menjadi sebuah momentum untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Jakarta terus melaju, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai arah yang lebih baik.
Hal ini selaras dengan Peraturan Gubernur Nomor 84 Tahun 2021 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, dan Instruksi Gubernur Nomor 53 Tahun 2021 tentang Dukungan Tahun Internasional Ekonomi Kreatif 2021.
Jakarta Biennale 2021 diikuti lebih dari 40 seniman dari 20 negara. Hal ini membuktikan bahwa penyelanggaraan Jakarta Biennale sangat menarik perhatian seniman-seniman dunia, di antaranya:
* Astari Rasjid (Indonesia)
* Yori Antar (Indonesia)
* Che Onejoon (Korea Selatan)
* Maharani Mancanegara (Indonesia)
* Rajut Kejut (Indonesia)
* Phaptawan Suwannakudt (Thailand) berkolaborasi dengan Seratan Studio (Indonesia)
* Rizki Lazuardi (Indonesia)
* Nadiah Bamadhaj (Malaysia)
* Erika Tan (Singapura) berkolaborasi dengan Yola Yulfianti & Dans City (Indonesia)
* Koken Ergun (Turki) berkolaborasi dengan Alit Wedhantara (Indonesia)
* Rempah Embassy (Indonesia) berkolaborasi Suwe Ora Jamu (Indonesia)
* Vincent Rumahloine (Indonesia)
* Anna Dau íková (Slovakia-Czech)
* Tamarra (Indonesia)
* Xuân H (Vietnam)
* Anusapati (Indonesia)
* Celia Irina González Álvarez & Yunior Aguiar Perdomo (Kuba) bekerjasama dengan Concrete Contoure Lab (Indonesia)
* Praneet Soi (India)
* Miljohn Ruperto (Filipina)
* Alfiah Rahdini (Indonesia)
* D ng Mnh Hùng (Vietnam)
* Ary “Jimged” Sendy (Indonesia)
* Rania Ho (AS-China)
* Tan Pin Pin (Singapura)
* Špela Petri (Slovenia-Belanda)
* Futuwonder (Indonesia)
* Bani Haykal (Singapura)
* Jeuno Je Kim & Ewa Einhorn (Korea Selatan & Polandia)
* Jumana Manna (AS)
* Maha Maamoun (AS) berkolaborasi dengan KUNCI Study Forum & Colllective (Indonesia)
* Rajendra Gour (Singapura)
* Khairani Barokka (Indonesia-Inggris)
* Song Ta (China)
* Ines Doujak (Austria) berkolaborasi dengan Komunitas Batik Majalengka
* Cecil Mariani & Prakerti (Indonesia)
* Lara Thoms (Australia)