Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Klaim Sukses Atasi Gap di Kepulauan Seribu, Ini Indikatornya

Anies menjelaskan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam memperkecil gap antara 5 kota administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu dari berbagai aspek.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di JPO Lenteng Agung, Jakarta Selalatan./Instagram @aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di JPO Lenteng Agung, Jakarta Selalatan./Instagram @aniesbaswedan

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim telah mengantisipasi masalah ketimpangan antara kota administrasi dan kabupaten.

Dalam saluran Youtube-nya berjudul #daripendopo, Anies menjelaskan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam memperkecil gap antara 5 kota administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu dari berbagai aspek, antara lain air bersih, listrik, pasar, kesehatan, dan pendidikan.

"Kami sadar bahwa untuk bisa hidup dengan layak, ada kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Mulai dari air, tempat tinggal, kebutuhan pangan, dan lain-lain," kata Anies dalam akun Youtube-nya seperti dikutip Bisnis, Senin (13/12/2021).

Berikut penjelasan lengkap Anies mengenai capaiannya dalam mengatasi ketimpangan antara Jakarta dengan Kepualauan Seribu.

1) Air Bersih

Dari aspek air besih, jelas Anies, sekitar 27.000 orang dari 11 pulau berpenduduk Pemprov DKI Jakarta menyubsidi sekitar 23.000 per meter kubik sehingga harga air bersih di Kepulauan Seribu menjadi cukup moderat, yakni Rp1.050 per meter kubik.

Hal tersebut, kata Anies, merupakan komitmen pemerintah pusat agar kebutuhan masyarakat di kawasan tersebut terpenuhi. Termasuk di Pulau Sebira yang berlokasi paling jauh dari dermaga Jakarta dan lebih dekat ke Lampung.

2) Listrik

Untuk kebutuhan listrik, Kepulauan Seribu belum memiliki pasokan listrik selama 24 jam hingga 2018. Namun, instalasi kebel bawah laut yang dibangun oleh pemprov mampu memenuhi kebutuhan listrik penduduk Kepulauan Seribu seharian.

"Nampaknya sederhana. Namun, itu membuat produktivitas penduduk meningkat dan kegiatan ekonomi membaik. Terutama, bagi nelayan yang harus menyalakan cold storage untuk menyimpan ikan," ujarnya.

Pemenuhan kebutuhan listrik 24 jam juga mencapai Pulau Sebira seiring dengan dibangunnya Perusahaan Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan tersebut melalui kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) Persero.

3) Kebutuhan Pokok

Untuk pemenuhan kebutuhan pokok, warga Kepulauan Seribu sebelumnya kerap mesti berbelanja ke wilayah Jakarta daratan. Akses paling dekat adalah Muara Angke sebelum dijual kembali ke warung-warung.

Pada 2018, jelas Anies, Pemprov DKI membangun Jakgrosir di Pulau Kidung Kecil. Pasar tersebut menyediakan kebutuhan pokok dalam skala grosir, dan biaya transportasi menuju pulau tersebut ditanggung oleh Pemprov DKI.

"Konsekensinya, biaya kebutuhan pokok jadi jauh lebih rendah sehingga mereka merasakan keteraan harga," kata Anies.

4) Kebutuhan Lain

Tidak hanya air bersih, listrik, dan kebutuhan pokok sehari-hari saja, Pemprov DKI dikatakan juga mengintervensi harga bahan bakar minyak (BBM), khususnya solar yang menjadi kebutuhan warga Kepulauan Seribu yang mayoritas adalah nelayan.

Harga solar di Kepulauan Seribu saat ini adalah Rp5.000 per liter. Turun dibandingkan dengan 2018, yakni Rp8.000 per liter. Selain itu, fasilitas kesehatan dan pendidikan juga disiapkan di 11 pulau.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper