Bisnis.com, JAKARTA -Bursa calon pengganti Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta semakin seru. Setelah muncul nama Wagub DKI Riza Partia dan Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres) Heru Budi Hartono, kali ini Partai NasDem tak mau kecolongan start.
Salah satu nama politisi NasDem yang muncul adalah Ketua Organizing Committee Formula E Jakarta 2022 Ahmad Sahroni. Hal itu disampaikan oleh Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andriano.
Wibi mengatakan perwakilan partai di DKI Jakarta menilai Sahroni, sebagai sosok yang memiliki kapabilitas serta elektabilitas yang tinggi di Ibu Kota.
"Kami dari DKI Jakarta menganggap figur Ahmad Sahroni sebagai salah satu yang mempunyai kapabilitas dan elektoral yang tinggi di Jakarta," kata Wibi kepada wartawan, Kamis (6/1/2022).
Kendati demikian, dia mengatakan Nasdem DKI belum melakukan diskusi lanjutan mengenai kandidasi cagub Jakarta karena masih fokus kepada upaya pemenangan pemilihan legislatif pada 2024.
Selain Sahroni, beberapa nama lain sudah mulai bermunculan. Sebelumnya, politisi Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, menilai Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memiliki peluang untuk menggantikan Anies Baswedan yang jabatannya akan berakhir pada Oktober 2022.
Baca Juga
Selain Riza, dia juga menyebut nama beberapa figur yang memiliki peluang untuk menggantikan posisi Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta yang akan berakhir tahun ini.
Nama-nama tersebut, antara lain Eks Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan.
Menurutnya, Jakarta memerlukan tokoh muda dan memiliki visi misi matang dalam menghadapi perubahan status Jakarta sebagai Ibu Kota Negara dalam beberapa tahun ke depan.
Status kota Jakarta pada saat Ibu Kota dipindahkan ke Pulau Kalimantan belum diketahui, ujarnya. Hal tersebut dinilai oleh Taufik akan berpengaruh terhadap kriteria calon Gubernur DKI Jakarta yang akan dipilih serempak dengan pemilihan presiden pada 2024.
Namun demikian, kata Taufik, Partai Gerindra sejauh ini belum memulai pembahasan terkait dengan nama calon yang akan diusung untuk Gubernur berkompetisi dalam kontestasi pemilihan kepala daerah di Ibu Kota.