Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua DPRD DKI Tuding Gubernur Anies Baswedan Bohongi Publik

Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politisi PDIP menilai, bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan pembohongan publik.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (kiri) menjawab pertanyaan wartawan di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (13/2/2020). Kedatangan Prasetyo Edi tersebut untuk mengonfirmasi surat dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Menteri Sekretaris Negara yang juga Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka Pratikno yang menyatakan telah mendapatkan rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta untuk menggelar formula E 2020 di kawasan Monas./Antara
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (kiri) menjawab pertanyaan wartawan di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (13/2/2020). Kedatangan Prasetyo Edi tersebut untuk mengonfirmasi surat dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Menteri Sekretaris Negara yang juga Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka Pratikno yang menyatakan telah mendapatkan rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta untuk menggelar formula E 2020 di kawasan Monas./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politisi PDIP Prasetyo Edi Marsudi menilai, bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan pembohongan publik terkait Kampung Susun Bayam Utara.

Dikutip dari keterangan tertulis, Senin (17/1/2022), Pras menilai Anies tidak merealisasikan janjinya, bahwa pembangunan Kampung Susun atau rumah susun Bayam di Jakarta Utara bertujuan merelokasi warga terdampak proyek Jakarta International Stadium (JIS).

Dia menyebut, pembangunan rusun tersebut sebenarnya bukan bertujuan merelokasi warga terdampak JIS.

"Awalnya konsep Kampung Susun itu untuk warga yang terdampak proyek pembangunan JIS. Namun, realisasinya ditempati orang luar yang tidak pernah tinggal di wilayah itu," kata Pras melalui siaran pers, Senin (17/1/2022).

Dia juga mempertanyakan fungsi program Pemprov DKI, Community Action Plan (CAP). Program tersebut untuk memberikan pertanyaan kepada warga mengenai konsep tempat tinggal seperti apa yang akan dibangun untuk menggantikan tempat tinggal lama.

“Kalau ujung-ujungnya Kampung Susun Bayam untuk para pekerja pendukung JIS buat apa dilakukan CAP. Itu namanya menipu. Membohongi publik. Bilang saja dari awal warga Kampung Bayam digusur. Ganti juga istilah Kampung Susun Bayam,” lanjutnya.

Dia mendesak Anies B untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi warga Kampung Bayam yang tergusur dan tinggal di dalam rumah kumuh di pinggir rel.

Pada perkembangan lain, Anies  baru-baru ini melalui akun Instagramnya menginformasikan progres pembangunan JIS mencapai 93 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper