Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta sebanyak 1.313 orang, dan didominasi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Dikutip dari akun @jsclab, Senin (24/1/2022), dari 1.333 kasus Omicron itu, sebanyak 854 adalah PPLN dan 459 kasus transmisi lokal. Juga, hingga kemarin, kasus Omicron sebagian besar adalah PPLN. Berbeda dengan kasus aktif Covid-19 sebanyak 9.057 yang didominsi transmisi lokal.
Sementara itu, dua orang pasien Covid-19 varian Omicron meninggal dunia pada Sabtu (22/1/2022).
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menuturkan, satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat, dan satu lagi merupakan PPLN meninggal di RSPI Sulianti Saroso. Kedua pasien tersebut memiliki komorbid.
Berdasarkan data harian Omicron sejak 18 Januari hingga 23 Januari, tren kasus Omicron di DKI terus meningkat. Pada 18 Januari ada 865 kasus, 19 Januari 988 kasus, pada 20 Januari 1.027 kasus.
Kemudian, pada 21 Januari 1.177, dan pada 22 Januari bertambah menjadi 1.313. Pencatatan pada 23 Januari masih sama dengan sehari sebelumnya, 1.313 kasus.
Baca Juga
Sementara itu, pasien konfirmasi Omicron saat ini bisa melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah. Namun tidak semua pasien konfirmasi Omicron bisa melakukan Isoman karena ada sejumlah syarat yang harus diperhatikan.
Ketentuan tersebut tercantum dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron yang ditetapkan pada 17 Januari 2022.
SE No. HK.02.01-MENKES-18-2022 ttg Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron (B.1.1.529)-signed
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengeluarkan Surat Edaran dengan Nomor HK.02.01/MENKES/1391/2021 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron yang ditetapkan pada 30 Desember 2021.
Di dalam isinya terdapat ketentuan yang menyatakan bahwa seluruh kasus probable dan konfirmasi varian Omicron baik yang bergejala maupun tidak bergejala harus dilakukan isolasi di rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan Covid-19.
Berdasarkan beberapa studi awal di Denmark, Afrika Selatan, Kanada, Inggris dan Amerika Serikat saat ini menunjukkan bahwa risiko perawatan di rumah sakit lebih rendah dibandingkan varian Delta. Penelitian lebih lanjut terkait Omicron masih terus dilakukan.