Bisnis.com, JAKARTA - Kelangkaan minyak goreng di DKI Jakarta masih berlanjut. Langkah-langkah normatif Pemprov DKI tidak cukup ampuh mengatasi permasalahan yang berlangsung cukup lama tersebut.
Pada saat dimintai tanggapan mengenai hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya tidak hanya menangani perihal kelangkaan produk andalan rumah tangga tersebut dengan operasi harga di pasaran.
Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan, serta penyelidikan keterlibatan kartel, sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat.
"Sudah dilakukan pengecekan, pemeriksaan, dan penyelidikan, apakah ada kartel dan sebagainya," kata Riza kepada wartawan di Jakarta pada Senin (7/2/2022).
Pemprov, sambungnya, akan memastikan stok minyak goreng di Jakarta tetap tersedia dan terus terdistribusi meskipun dalam jumlah terbatas dengan harga mengikuti ketentuan yang sudah ditetapkan.
"Kami juga minta masyarakat jangan menumpuk minyak goreng. Beli sesuai dengan kebutuhan," kata Riza.
Namun, pembahasan serta operasi pasar yang sudah dijalankan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan ketersediaan minyak goreng belum membuahkan hasil yang optimal.
Berdasarkan pantauan Bisnis di lapangan, ketersediaan minyak goreng di sejumlah minimarket masih nihil.
Di salah satu Indomaret di kawasan Karet Tengsin, Jakarta Pusat, minyak goreng tidak tersedia dalam sepekan terakhir. Melainkan hanya produk minyak kedelai dan kelapa
Pada saat ditanya, salah satu pegawai minimarket tersebut mengatakan pasokan minyak goreng baru tiba Selasa (8/2/2022).
Namun, sambungnya, minyak goreng tersebut dipastikan langsung tandas karena tingginya permintaan.
"Besok minyak goreng akan dipasok. Tapi, bakal langsung habis karena ketika didistribusikan akan langsung ditaruh di display. Langsung diborong," ujarnya ketika ditanyai Bisnis, Senin (7/2/2022).
Ditanya mengenai waktu pendistribusian secara lebih spesifik, pegawai tersebut tidak memberikan keterangan lebih jauh.