Bisnis.com, JAKARTA - Aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) menjadi fokus pemerintah dalam menangani mobilitas massa pada masa mudik lebaran Idulfitri yang jatuh pada 2 Mei 2022.
Salah satu strategi yang dijalankan dalam penanganan mobilitas massa tersebut dalam kaitannya dengan pencegahan Covid-19 adalah melakukan percepatan program vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Terlebih, tahun ini masyarakat sudah mendapatkan 'restu' dari Presiden Joko Widodo untuk melakukan aktivitas mudik pada hari raya Idulfitri.
Menurut Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Safrizal ZA, wilayah Jabodetabek menjadi fokus perhatian pemerintah karena memiliki potensi mobilitas pergerakan arus mudik yang sangat tinggi.
Landainya kasus penularan dalam beberapa pekan terakhir, sambungnya, membuat mobilitas masyarakat semakin meningkat dan puncaknya akan terjadi pada arus mudik lebaran.
“Oleh karenanya booster penting untuk menjaga agar tidak terjadi peningkatan kasus terutama pasca arus mudik seperti pengalaman yang terjadi 2 tahun terakhir” ujar Safrizal, Rabu (6/4/2022).
Bagi masyarakat yang sudah melakukan vaksin booster maka pada saat melakukan perjalanan tidak diperlukan lagi untuk menunjukkan hasil skrining antigen atau PCR.
Safrizal meminta agar pemerintah daerah meningkatkan koordinasi dengan seluruh jajaran kewilayahan termasuk dengan dukungan TNI-Polri untuk melakukan jemput bola dalam pelaksanaan vaksin booster ke basis-basis terkecil.
Sementara itu, Direktur Jenderal P2P Kemenkes Maxi Rondonuwu mendorong strategi percepatan vaksinasi booster pada bulan Ramadan yang dapat dilakukan malam hari.
Hal itu bertujuan memperluas jangkauan layanan sehingga capaian vaksinasi akan semakin meningkat. Masyarakat, jelasnya, tidak perlu khawatir vaksin akan membatalkan puasa karena telah ada fatwa MUI bahwa vaksin tidak membatalkan puasa.