Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen di Tengah Kasus Covid-19 Naik, Ini Kata Wagub

Prokes harus tetap dilakukan, meskipun status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta sudah berada di level satu.
Pernita Hestin Untari
Pernita Hestin Untari - Bisnis.com 12 Juli 2022  |  20:54 WIB
Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen di Tengah Kasus Covid-19 Naik, Ini Kata Wagub
Kasus Covid-19 bertambah dalam 24 jam terakhir. - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA-- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengomentari dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tahun ajaran baru 2022/2023 di tengah tingginya kasus Covid-19 di DKI Jakarta. Menurutnya kebijakan tersebut sudah dikoordinasikan dengan matang.

Termasuk meningkatkan berbagai fasilitas di sekolah untuk memfasilitasi pengetatan protokol kesehatan (prokes).

"Disinfektan, [tempat] cuci tangan, dibersihkan berskala dan ada Satgas [Satuan Tugas] Covid-19 di sekolah, seperti tahun sebelumnya," kata Riza Patria di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD), Selasa (12/7/2022).

Menurut Riza Patria prokes harus tetap dilakukan, meskipun status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta sudah berada di level satu.

"Justru di saat adanya pelonggaran seperti kami sampaikan ditingkatkan prokesnya," ungkapnya.

Selain menjaga prokes, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebelumnya mengeluarkan rekomendasi agar murid dan staf sekolah divaksinasi booster sebelum pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengungkapkan dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang jauh lebih mudah menular dibanding varian awalnya, pada anak di Indonesia.

Selain itu, subvarian baru tersebut potensial menyebabkan gelombang kasus berikutnya.

"Data terkini menunjukkan adanya peningkatan kasus Covid-19 pada bayi dan anak yang membutuhkan perawatan. Selain itu juga ada peningkatan kasus Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan potensi kasus Long Covid-19 pada anak di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya pada 7 Juli silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

dki jakarta Covid-19 IDAI pembelajaran tatap muka
Editor : Novita Sari Simamora

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top