Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan, Anies: Waspada Banjir dan Longsor

Anies meminta warga Jakarta untuk waspada terhadap dampak cuaca ekstrem sepekan kedepan.
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan, Anies: Waspada Banjir dan Longsor. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan, Anies: Waspada Banjir dan Longsor. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat Ibu Kota untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem dalam seminggu ke depan. 

"Kita semua harus siaga bahwa potensi limpahan longsor Indonesia, limpahan air hujan yang ekstrem bisa terjadi," kata Anies di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/10/2022).

Anies memastikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan dinas terkait akan menyiapkan peralatan dan upaya yang ada untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem tersebut. 

"Pengamanan semua disiagakan karena kita mengalami kondisi yang juga ekstrem contoh pekan lalu hujan ada yang 120 mm sampai dengan 180 mm. Pekan kemarin durasinya 2 jam, bisa dibayangkan betapa banyaknya air yang jatuh," katanya.

Anies memaparkan bahwa sistem drainase yang dibangun Pemprov DKI menampung menampung 250mm per hari untuk kawasan perumahan dan perkampungan. Sementara itu untuk kawasan dalam protokol sampai 107 meter per hari.

"Nah kalau hujannya di atas 100mm per hari tentu terjadi genangan. Apalagi ketika di atas 100 mm per hari itu dalam waktu 2 jam, 3 jam. Tanggung jawab kita adalah merespons dengan cepat," tandasnya.

Peringatan BMKG

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa potensi cuaca ekstrem bisa terjadi sepekan kedepan.

“Berdasarkan analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan,” ujarnya melalui siaran pers beberapa waktu lalu. 

Lebih lanjut Dwikorita menyampaikan, untuk periode 9-15 Oktober 2022, BMKG memprediksi potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di 34 provinsi kecuali Sumatra Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu, untuk periode 8-10 Oktober, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori siaga perlu diwaspadai di beberapa wilayah yaitu:

  1. Sebagian wilayah Aceh
  2. Sebagian wilayah Banten
  3. Sebagian wilayah DKI Jakarta
  4. Sebagian wilayah Jawa Barat
  5. Sebagian wilayah Jawa Tengah
  6. Sebagian wilayah Jawa Timur
  7. Sebagian wilayah Kalimantan Barat
  8. Sebagian wilayah Sulawesi Tengah

Selain itu, Kepala BMKG juga mengungkapkan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia.

Pada periode 8 hingga 14 Oktober 2022 gelombang tinggi 1,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba, Samudra Hindia selatan Banten hingga Pulau Sumba, dan Laut Natuna.

Lebih lanjut, Dwikorita meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan persiapan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem, antara lain:

  1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
  2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
  3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
  4. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
  5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper