Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia meminta masyarakat untuk waspada terhadap penyakit gagal ginjal akut misterius. Dia meminta pada orang tua untuk memperhatikan kesehatan anak di tengah kekhawatiran tersebut.
"Pertama menerapkan PHBS [Perilaku Hidup Bersih dan Sehat], seperti cuci tangan sebelum makan dan pilin makan yang bersih dan dimasak dengan benar," kata Dwi kepada wartawan, Jumat (14/10/2022).
Dwi kemudian mengimbau agar orang tua langsung memeriksakan anaknya ke dokter apabila ada keluhan. Selain itu, frekuensi dan jumlah buang air kecil (BAK) anak juga harus diperhatikan.
"Jika berkurang dari biasanya atau bahkan tidak BAK sama sekali, maka jangan tunda untuk berobat," katanya.
Berdasarkan catatan Dinkes DKI ada 42 kasus terkait gagal ginjal akut misterius di Ibu Kota. Hal tersebut berdasarkan data pada 1 Januari sampai 13 Oktober 2022.
Adapun, penyebab gagal ginjal akut misterius ini beberapa yang sudah teridentifikasi adalah infeksi leptospirosis, influenza, parainfluenzae, MISC/long Covid-19, virus CMV, virus HIV, bocavirus legionella, shigella, dan Escherichia coli.
Baca Juga
Beberapa gejala yang ditemukan pada anak di antaranya demam, diare/muntah, batuk/pilek, jumlah urin dan frekuensi BAK berkurang, badan membengkak, penurunan kesadaran, dan sesak nafas.
Belum diketahui penyebab pasti dari gangguan ginjal akut misterius tersebut. Penyebabnya kini sedang dalam proses investigasi oleh pihak terkait.